Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Batistuta "Mesin Pembunuh" La Viola dan Albiceleste

21 November 2020   22:14 Diperbarui: 21 November 2020   22:21 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu  tanggal 26 -- November -- 2000, pekan ke delapan serie A liga Italia musim 2000/2001, Fiorentina bertemu dengan AS Roma di stadio olimpico Roma. Seorang pemain masuk ke lapangan dengan hati yang mendua, antara semangat dan sedih, namun profesionalisme harus menjadi prioritas. Dia Gabriel "Batigol" Batistuta yang baru saja pindah dari La Viola Fiorentina yang sekarang akan saling berhadapan dengan klub yang kini dibelanya AS Roma.

Bagi orang lain mungkin ini adalah partai penting biasa tapi tidak bagi Batigol dan juga pencintanya di Fiorentina, laga ini adalah laga emosional bagi pemain yang sudah dinilai sebagai legenda di Artemio Franchi, dimana patung perunggu Batistuta kokoh berdiri di depan stadio Artemio Franchi..

Dan seperti sudah menjadi suratan takdir, hal yang paling diinginkan dan juga sekaligus tidak diinginkan oleh Batistuta harus terjadi. Dalam pertandingan yang sarat dengan emosional bagi Batigol, satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut lahir dari kaki Batigol yang melepaskan sepakan voli maut dari luar petak penalti yang menghujam keras pojok kiri gawang La Viola yang saat itu dikawal oleh Fransesco Toldo, kemenangan yang sangat penting bagi Gialorrossi yang diakhir kompetisi musim itu akhirnya sukses merengkuh gelar juara liga serie A Italia.

Apa yang terjadi usai Batigol mencetak gol tersebut, sangat bertolak belakang dengan kebiasaan Batistuta saat usai mencetak gol, Bati yang biasanya langsung berlari dan melompat dengan mengacungkan tinjunya dan berteriak dengan penuh ekspresi dan gaya khas rambut gondrongnya. 

Namun tidak kali ini, Bati hanya diam sementara rekan-rekan setimnya di Roma mengerumuninya dan merayakan gol tersebut, Terlihat Cafu, Zebina, Totti dan Candela disamping meluapkan kegembiraan atas gol yang dicetak Bati, mereka juga menghibur Batistuta yang terlihat menangis atas gol yang ia cetak ke gawang klub yang dulu dibelanya dengan segenap jiwa dan raganya.

Dirinya terlihat tak kuasa menahan sedih. Usai pertandingan itu fans Fiorentina yang kecewa dan marah atas gol dari mantan pemain yang dahulu sangat mereka cintai, merobohkan patung sang legenda di stadio Artemio Franchi.

Selama 9 tahun membela La Viola, Batistuta sukses mencetak 168 gol. Meski belum bisa memberikan gelar juara bagi La Viola, Batistuta sangat dicintai dan dihormati oleh pencinta Fiorentina. Batistuta mampu membawa Fiorentina menjadi pesaing serius klub-klub besar yang merajai liga Italia di era 90-an, Juventus dan AC Milan. .....................................................                            

Pemain yang bernama lengkap Gabriel Omar Batistuta, kelahiran Avellaneda, Santa Fe, Argentina pada 1 Februari 1969, bergabung dengan Fiorentina pada 1991, dalam usia 22 tahun.       Batistuta sebelumnya di Argentina pernah berseragam Newell's Old Boys, River Plate, dan Boca Juniors.

Pemain yang punya julukan Batigol ini datang ke Fiorentina, saat La Viola semusim sebelumnya ditinggalkan oleh pemain idola mereka, Roberto Baggio, ikon klub yang sangat dicintai itu memilih hengkang ke Juventus, yang kepergiannya sempat menimbulkan kerusuhan di Florence. 

Namun secara perlahan Batistuta mampu mengobati kekecewaan dan rasa sakit hati pendukung Fiorentina. Meski di tahun pertamanya Fiorentina di akhir musim harus terkena degradasi di musim 1992/1993, Batistuta tetap memilih bertahan bersama Fioretina. Padahal dengan kapasitas yang dimilikinya banyak klub divisi utama yang siap menerima jasa Batistuta, namun ia tak bergeming, tetap setia bersama La Viola. 

Karena loyalitasnya itulah, Batistuta mendapat penghargaan berupa pendirian patung di Artemio Franchi. Pendirian patung Batistuta itu tentu jadi indikator rasa hormat yang sangat tinggi dari Fiorentina dan suporter untuk dirinya. Dibawah patung yang dibuat itu terdapat tulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun