Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Ambil Hutanku

13 Juli 2020   23:18 Diperbarui: 13 Juli 2020   23:27 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dok. pribadi Dheny Lahundape

 

Desiran angin pagi indah bersama tarian dedaunan di pucuk menghijau

Lenggak lenggok elang perkasa mengintai mangsa di balik lebat jenggala

Awan menghitam memikul janji, mencurahkan tirta sumber kehidupan buana

Lukisan alam yang teruntai laksana puisi, memanja tatap mata setiap insan yang bernurani

Tak kasat mata ada nafsu yang menggelora, menatap sang hijau penuh birahi

Dulu ia datang dengan launnya, lalu ia berubah belalah melahap tonggak-tonggak rimba

Ketika tersisa hanya bonggol akar yang merangas, engkau baru tersentak

Yang tertawa telah menghilang bersama jiwa rakusnya mencari korban baru

Yang ia wariskan hanya luapan air ketika hujan melanda, menggerus kampungmu

Dan kerontang yang menghirup semua tirta dari tanahmu hingga merangas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun