Lenin kembali mengalami upaya pembunuhan pada bulan September 1919 setelah sekelompok kaum anarkis membom sebuah bangunan pesta di Moskow, tempat Lenin rencananya akan berpidato. Namun beruntung Lenin terlambat datang ke pertemuan itu dan bom yang dipasang meledak sebelum dia tiba.
Setelah selalu beruntung, selamat dari tiga kali upaya pembunuhan. Lenin kembali mendapatkan serangan, namun kali ini bukan serangan senjata atau serangan pembunuhan, namun kali ini adalah serangan penyakit yaitu stroke, yang pertama kali dialaminya pada bulan Mei 1922, dia selamat dan sempat dua kali lagi terkena serangan stroke, yang terakhir di bulan Maret 1923 Lenin sampai tak mampu berbicara akibat serangan stroke yang dideritanya.
Hingga pada tanggal 21 Januari 1924 Lenin meninggal dunia setelah mengalami koma selama berminggu-minggu, ia kemudian digantikan oleh Sekretaris Jenderal Sentral Komite Partai Komunis Joseph Vissarionovic atau Joseph Stalin, yang merupakan rekan revolusioner Lenin tapi tidak disukainya.