Mohon tunggu...
Christine Mariska
Christine Mariska Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Deteksi Kesehatan Anda Sejak Dini Sebelum Terlambat

17 Maret 2018   17:39 Diperbarui: 18 Maret 2018   13:11 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejak menjadi seorang ibu, saya semakin menyadari tentang pentingnya kesehatan diri. Ada pepatah yang mengatakan bahwa seorang ibu tidak boleh sakit. Rasanya tidak berlebihan, mengingat betapa banyaknya urusan rumah yang harus ia kerjakan, anak-anak dan suami yang harus dipenuhi asupan gizinya, belum lagi jika ia adalah seorang ibu yang bekerja. Maka kesehatan ibu adalah modal utama yang harus diutamakan untuk menciptakan keluarga yang bahagia.

Tapi, apa yang pertama harus dilakukan seorang wanita untuk menjaga kesehatan? Bersama komunitas kompasianer perempuan yang tergabung dalam Ladiesiana, saya berkesempatan untuk hadir dalam acara bertajuk Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Pada Wanita. Acara ini digelar memperingati hari perempuan sedunia, 8 Maret lalu di Prodia Women's Health Centre (PWHC) yang juga kebetulan merupakan hari jadi PWHC juga yang ke-1. Bernuansa serba pink, diskusi hangat tersebut membuka mata kami, bahwa prinsip utama pelayanan kesehatan adalah pencegahan. Namun sayangnya hal ini belum disadari masyarakat sehingga yang terjadi kebanyakan adalah proses pengobatan yang banyak dilakukan ketika penyakit sudah datang menyerang.

Apa saja sih kira-kira faktor penghambat masyarakat enggan melakukan deteksi dini atau pemeriksaan tubuh sebelum sakit? Narasumber Dr. dr. Raditya Wratsangka Sp.og, spesialis Obgyn PWHC dan RS. Graha Kedoya menguraikan kemungkinan penyebabnya diantaranya rasa takut akan diagnosis, kurangnya pengetahuan dan biaya ataupun kurangnya sarana diagnostik, terapi dan tenaga ahli yang mumpuni.

Dokter Radit juga menghimbau agar para wanita melakukan deteksi dini untuk mengurangi korban khusunya penyakit kanker serviks di Indonesia yang merupkan kanker no.1 yang menyerang wanita dengan tingkat kematian 1 orang/jam.

Mendengarnya saja, saya sudah merinding takut. Salah satu yang sudah cukup dikenal di masyarakat adalah deteksi dengan cara pemeriksaan Pap smear. Bagi yang belum mengetahuinya, Pap smear ini adalah sebuah prosedur untuk menguji kehadiran kanker serviks pada wanita juga mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim yang kemungkinan dapat berubah menjadi kanker di masa yang akan datang. Sayangnya, pemeriksaan Pap smear ini konon belum mampu menurunkan jumlah kanker serviks diakibatkan prosedurnya yang dianggap kurang akurat.  Pada perkembangannya kini, pemeriksaan Pap smear diperbaiki menjadi lebih baik hingga dikembangkanlah sitologi serviks berbasis cairan atau disebut SSBC. Dengan sensitivitas yang lebih tinggi, diharapkan SSBC ini lebih tangguh dalam mendeteksi biang-biang sel kanker agar bisa ditanggulangi lebih dini.

Selain SSBC, saya juga dikenalkan dengan tes HPV. Apa lagi itu? Jadi, HPV itu adalah nama virus, human papilloma. Virus HPV itulah yang menjadi penyebab kanker serviks. Infeksi oleh HPV tipe risiko tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan materi genetik virus HPV bisa menyusup ke dalam sel serviks yang menyebabkan perubahan sifat sel menjadi kanker. Dengan dua tes tersebut (SSBC dan tes HPV), kita akan tahu apakah di dalam tubuh ada sel-sel yang berpotensi menjadi sel kanker atau tidak. Terkesan ribet ya? Tapi itu semua sangat layak jika dibandingkan pengobatan dimana kita terlambat mendeteksi adanya penyakit di tubuh.

Dimana sebaiknya wanita melakukan pemeriksaan kesehatan  atau deteksi dini pada tubuhnya? Tentunya sebagai wanita, ada rasa tidak nyaman dan canggung ya untuk memeriksakan tubuh atau organ vital kita, apalagi  ketika berhadapan dengan tenaga medis yang berlawanan jenis, kok rasanya pengen ditunda ntar-ntar aja deh periksanya.

Nah, hal ini dijawab oleh Prodia Women's Health Centre yang hadir untuk melayani para wanita melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Bertempat di daerah Jakarta Selatan, jalan Wolter Monginsidi no. 77, ketika pertama memasukinya saya merasa tidak sedang berada di dalam sebuah klinik atau tempat medis yang suasanyanya cukup mencekam.

Disana, karyawan dan tenaga medis nya hampir semua wanita. Adapun dokter pria yang  bertugas disana, sebagai tenaga ahli atau dokter rujukan yang lebih serius jika ada hasil pemeriksaan yang tidak normal. Salah satunya tentu dokter Radit yang menjadi narasumber acara diskusi yang saya sebutkan diatas. Jadi, berada di PWHC tidak membuat seseorang yang akan melakukan pemeriksaan bertambah stres karena PWHC juga di desain yang lembut, homey dan tentunya nyaman selain juga didukung kelengkapan layanan yang dibutuhkan wanita dan dilengkapi dengan edukasi dan layanan penelitian untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan para wanita.

So ladies, apa lagi yang ditunggu? Saya yakin tidak ada orang yang mau sakit, apalagi penyakit yang tergolong berat dan sangat menyeramkan. Lagipula siapa lagi yang peduli akan kesehatan diri kita kalau bukan diri sendiri. Semoga kita dan orang-orang tersayang selalu sehat yaa...

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun