Mohon tunggu...
Chrys Silooy
Chrys Silooy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Seorang mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang tertarik dengan tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia (Psikologi)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Model Konseling Berbasis Website sebagai Alternatif Konseling di Era Digital

4 Desember 2020   18:13 Diperbarui: 4 Desember 2020   20:21 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul resensi             : Pengembangan Model Konseling Berbasis Website Sebagai Alternatif Konseling di Era Digital

Judul buku                  : Model Inovatif Logo Konseling Website

Pengarang                  : Dr. Jacob Daan Engel, M.Si., Dr. Rama Tulus Pilakoannu, M.Si., Ventje Jeremias Lewi Engel, ST, MT., Mychael Maoerezt Engel, S.Kom., M.Cs.

Penerbit                      : PT KANISIUS (Yogyakarta) / 2018

Jumlah Halaman     : 84 Halaman

Cover buku                : (Terlampir)

Buku karya Dr. Jacob Daan Engel, M.Si., Dr. Rama Tulus Pilakoannu, M.Si., Ventje Jeremias Lewi Engel, ST, MT., dan Mychael Maoerezt Engel, S.Kom., M.Cs. ini tergolong sangat inovatif. Buku ini memberikan gambaran bahwa di era digital seperti sekarang ini keterbatasan waktu dan tempat antara konselor dan pribadi setiap individu yang bermasalah (klien) dapat diatasi dengan model inovatif logo konseling website. Pembaca dapat memahami model inovatif logo konseling website yang dijelaskan secara rinci dan mudah dimengerti. Buku ini sangat cocok bagi konselor untuk mengatasi keterbatasan mobilitas dan psikis klien, terutama dimasa pandemi covid-19 yang sedang terjadi.

Secara garis besar buku ini menggambarkan tentang model inovatif logo konseling berbasis website sebagai gagasan dasar untuk menjembatani keterbatasan waktu dan tempat, media penghubung untuk keterbukaan, dan media komunikasi yang memudahkan klien untuk mencurahkan isi hati (curhat) menggunakan gadget mereka. 

Tak lupa juga penulis memaparkan hambatan yang sering kali membuat proses konseling tidak dapat berjalan dengan lancar, salah satunya keterbatasan mobilitas fisik dan psikis klien. Model inovatif logo konseling website tidak hanya muncul karena keterbatasan mobilitas saja, dilihat dari psikis klien yang memiliki stigma budaya terhadap perasaan dihakimi, rentan bagi klien yang memiliki masalah psikis (korban bully, pemerkosaan dan pelecehan seksual) memilih melakukan konseling tanpa tatap muka.

Buku ini mendeskripsikan model konseling website yang terdiri atas pengembangan model, kekuatan model, efektivitas model, esensi model, dan implementasi model. Pengembangan model berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk penanganan low spiritual-esteem (harga diri spiritual klien yang rendah). 

Beberapa kekuatan model sebagai perubahan perilaku klien yang buruk menuju perilaku positif dan konstruktif dijelaskan dengan rinci dan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembacanya. Pengujian efektivitas model inovatif logo konseling website bertujuan untuk perubahan perilaku dan pengembangan karakter klien dengan penggunaan program intervensi logo konseling website yang dikenakan pada klien menunjukkan peningkatan secara statistikal signifikan maupun praktikal signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun