Mohon tunggu...
Mardyaning Christ
Mardyaning Christ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Have a good day!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mari Mengenali Perbedaan Jurnalisme Online dan Multimedia

15 September 2020   08:10 Diperbarui: 15 September 2020   08:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sebelum kita mulai memahami apa itu jurnalisme online dan jurnalisme multimedia, kita sebaiknya mengenal terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan online? Tentunya online bukan lagi istilah baru yang asing kita didengar.

Online memiliki pengertian yaitu berada pada jaringan dan itu berarti segala informasi dapat kita akses tanpa batasan ruang dan waktu selama terhubung dengan internet

Ketika kegiatan jurnalistik menggunakan teknologi berbasis internet maka dapat disebut dengan media online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas tanpa adanya batasan untuk mengakses.

Mari kita mulai degan mengenali apa itu jurnalisme onlie terlebih dahulu.

Jurnalisme Online dapat diatikan sebagai aktivitas jurnalistik yang menggunakan jaringan berbasis internet (Widodo, 2020: 21). Jurnalisme online mengintergrasikan tiga fitur komunikasi yang unik menurut Pavlik (dalam Widodo, 2020) yaitu kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, adanya hubungan interaktif dalam komunikasi online, dan customizable features.

 Jurnalisme online juga dapat dipahami sebagai karya jurnalistik yang biasnaya berupa bentuk audio, video dan teks yang diproduksi dan didistribusikan kedalam WWW (World Wide Web) sebagai elemen dari internet.

Jurnalisme online ditempatkan pada dua domain menurut Mark Deuze (dalam Widodo, 2020) yaitu domain pertama, merupakan suatu rentangan yang dimulai dari tahapan editoral konten yang dilakukan oleh jurnalis hingga sampai pada situs-situs atau web yang sudah dapat terhubung dengan publik. Domain kedua, ketika sebuah situs dapat memberi kesempatan kepada pembaca untuk berbagi komentar, memposting sesuatu maupun berbagi file.

Menurut Mark Deuze dalam Buku Ajar Jurnalisme Multimedia ada empat jenis dari jurnalisme online, yaitu:

  • Mainstream News Site, situs ini menawarkan beberapa pilihan editoral konten yang sudah disediakan oleh media induk yang saling terhubung. Disini cenderung komunikasi dari partisipatori cenderung tertutup karena prinsipnya tidak berbeda dengan media cetak yang hanya dapat berkomunikasi satu arah. 
  • Index and Category Sites, dalam situs ini jurnalisme online memasukkan link untuk menghubungkan antar artikel namun biasnaya akan dihubungkan dengan konten yang diproduksi sendiri.
  • Meta and Comment Sites, situs yang menyediakan berita serta isu-isu umum mengenai media secara umum.
  • Share and Discussion sites, merupakan situs yang dapat digunakan sebagai wadah mendiskusikan suatu konten yang ada di internet. Dalam situs inilah yang dapat menghubungkan antara pengguna satu dengan yang lainnya yang sama-sama terhubung dengan internet.

Selanjutnya mari kita move on dan mulai mengenal jurnalisme multimedia.

Pertama-tama tentunya kita harus mengetahui dahulu apa itu multimedia? ya benar, multimedia dapat diartikan banyak media, jenis media sendiri ada beragam misalnya teks, foto, video, audio, gambar dan masih banyak lagi. Namun jika dipahami lebih dalam multimedia merupakan kombinasi minimal tiga dari jenis media.

Multimedia hadir bertujuan untuk menyajikan sebuah cerita yang dibuat menarik serta tetap informatif. Munculnya berbagai media tentunya bersifat saling melengkapi antar informasi satu dengan yang lain.

Ada dua cara untuk mengenali multimedia dalam jurnalisme menurut Deuze (dalam Widodo, 2020), yaitu :

  • Menggunakan dua atau lebih dari format media, misalnya penggunaan tulisan, gambar, animasi, video, audio dan lainnya.
  • Berada di berbagai media tidak hanya di web saja namun bisa juga ada di koran, siaran radio, televisi, SMS, MMS, dan lainnya.

Beberapa contoh jurnalisme media dari tahapan awal hingga terus berkembang yaitu pertama, para jurnalis melakukan standup untuk menghadirkan beberapa aspek tentang cerita untuk media televisi. Kedua, membuat galeri atau slideshow untuk memasukkan foto atau dokumentasi yang tidak dapat dimuat dikoran. 

Ketiga, adanya berita pendek atau brief yang dapat digunakan untuk konten dalam email, SMS, news alert. Keempat, adanya gabungan dari berbagai media untuk mengumpulkan, mengedit serta menyajikan berita dengan berbagai format yang beragam. Kelima, adanya newsroom yang dimana para jurnalis mengumpulkan, menggali dan mencari berita untuk pada akhirnya dapat didistribuikan.

Munculnya perubahan interaksi antara publik dan media yaitu yang di awali dengan media bersifat konvensional dan akhirnya berkembang menjadi media bersifat digital. Menurut Deuze (dalam Widodo, 2020) adanya kebiasaan publik ketika mengakses berita, yaitu :

  • Membaca, Publik cenderungakan memilih media online dibandingkan media cetak.
  • Menonton, publik akan lebih memilih berita tentunya berita yang sudah dikontekstualkan dengan berbagai manipulasi serta penyuntingan gambar dan video yang dapat diputar.
  • Mendengarkan, tentunya publik masih mendengarkan radio namun publik akan lebih memilih radio online.
  • Multitasking, saat ini publik tida hanya sebagai penerima informasi saja melainkan dapat juga memproduksi serta mendistribusikan sebuah informasi lewat media online.

Sehingga dapat disimpukan bahwa jurnalisme online dan jurnalisme multimedia berbeda.  

Jurnalisme online melakukan aktivitas jurnalistik secara online yang berbasis pada internet dan akhirnya dikembangkan lagi menjadi  jurnalisme multimedia yang  lebih menekankan pada penggunaan multimedia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun