Mohon tunggu...
Healthy

Tugas Individu 2_4_Christopher Christian

14 Agustus 2018   17:29 Diperbarui: 17 Agustus 2018   18:50 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ISU KEDOKTERAN - TERLALU BANYAK MAKAN TELUR DAPAT MEMBUAT BISUL

Zaman sekarang, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan. Mereka berusaha menjaga gaya hidup dan pola makan mereka agar tidak jatuh sakit. Hal ini berakibat pada banyaknya artikel yang beredar mengenai informasi-informasi kesehatan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua informasi tersebut benar adanya. Banyak di antara informasi tersebut yang hanya merupakan mitos belaka. Salah satu masalah yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat adalah hubungan telur dan bisul. Beberapa orang mempercayai bahwa terlalu banyak memakan telur dapat menyebabkan bisul.

Bisul adalah benjolan yang menyakitkan dan berisi nanah. Benjolan ini terbentuk di bawah kulit saat bakteri menginfeksi satu atau lebih folikel rambut. Pada awalnya, bisul biasanya timbul sebagai benjolan berwarna merah yang menyakitkan. Benjolan itu kemudian akan terisi oleh nanah, bertambah besar dan menyakitkan hingga benjolan tersebut pecah. Benjolan ini tidak boleh ditusuk atau ditekan karena akan menyebabkan infeksi semakin menyebar. Bisul disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, bakteri yang biasanya ditemukan di kulit dan di dalam hidung. Bisul kadang-kadang timbul pada daerah kulit yang terluka. Pada daerah kulit yang terluka, bakteri dapat memasuki tubuh dengan mudah sehingga dapat menyebabkan infeksi. Bisul sendiri dapat dicegah dengan mencuci tangan secara rutin dengan sabun, menutup daerah tubuh yang terluka, dan tidak menggunakan barang-barang pribadi secara kolektif.1

Telur adalah sumber protein, lemak, dan mikronutrien-mikronutrien yang punya peran penting dalam tubuh. Telur mengandung 18 jenis vitamin dan mineral yang kadarnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti makanan induk ayam, umur, keturunan, dan juga faktor-faktor lingkungan. Selain itu, ada pula bukti yang menyatakan bahwa telur mengandung senyawa biologi aktif lain yang mungkin dapat berperan pada terapi dan pencegahan penyakit menular dan kronis. Telur mengandung zat-zat antimikroba, antioksidan, imunomodulator, antikanker, dan antihipertensi.2 Bahkan, telur juga mengandung vitamin A yang dapat berperan dalam pengobatan jerawat.3

Namun, telur juga dapat menyebabkan alergi. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi pada anak kecil. Reaksi alergi biasanya timbul beberapa menit atau beberapa jam setelah orang yang menderita alergi mengonsumsi telur. Gejala yang ditimbulkan bermacam-macam, antara lain radang pada kulit, penyumbatan pernapasan, bersin-bersin, kejang, mual, muntah, dan masalah pernapasan seperti asma. Kadang-kadang, telur dapat menyebabkan reaksi alergi berupa anafilaxis, reaksi yang mengancam jiwa. Bagian putih telur dan kuning telur mengandung protein yang dapat menyebabkan reaksi alergi, tetapi lebih banyak orang yang alergi terhadap putih telur. Alergi pada telur dipengaruhi oleh faktor usia dan keturunan. Kebanyakan orang yang menderita alergi terhadap telur adalah anak-anak. Seiring bertambahnya usia, sistem pencernaan akan berkembang dan kemungkinan reaksi alergi terjadi akan menurun. Risiko menderita alergi juga meningkat apabila ada keluarga yang mempunyai alergi terhadap telur.4

Dari fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dari terlalu banyak makan telur dan bisul. Bisul disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut tidak terdapat pada telur. Bisul lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan yang kurang higienis, seperti jarang mencuci tangan dan menggunakan barang-barang pribadi secara bersama. Bisul juga dapat disebabkan oleh daerah luka yang tidak ditutup karena bakteri penyebab bisul dapat masuk ke dalam tubuh melalui daerah luka tersebut. Telur memang dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap telur, namun reaksi yang mungkin ditimbulkan bukanlah bisul, melainkan hanya ruam-ruam biasa.


 

REFERENSI 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun