Mohon tunggu...
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Hallo sobat kompas, mari saling berdiskusi dan belajar bersama .

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Blitar dalam Kacamata Agraris

21 September 2022   17:54 Diperbarui: 21 September 2022   18:07 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blitar, pasti masyarakat Indonesia tidak asing dengan nama Kota ini. Kota Sang Proklamator ini terkenal akan buah-buahannya yang unik. Belimbing Karangsari yang merupakan varietas khas dari kota ini menjadi maskot yang mencirikan Blitar sebagai kota yang memiliki sektor pertanian yang unggul. Selain Belimbing, Nanas dan Rambutan Blitar juga turut menjadi buah yang mencirikan unggulnya produksi varietas buah-buahan khas Blitar. 

Sektor agraris yang mencakup pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan menjadi penyumbang terbesar PDRB Blitar tahun 2021 yang mencapai 32% dari total seluruh PDRB Kabupaten Blitar berdasarkan harga berlaku. 

Sub-sektor perkebunan yang termasuk dalam sektor agraris juga mengalami peningkatan produksi, terhitung dari relatif bertambahnya jumlah produksi hasil perkebunan di kabupaten ini.

PERKEBUNAN

Areal tanaman perkebunan yang terluas di Kabupaten Blitar pada tahun 2021 adalah kakao, tanaman tebu, dan tanaman kelapa. Luas perkebunan tanaman kakao adalah 4,52 ribu ha, luas tanaman tebu adalah 8,16 ha, perkebunan paling luas yang perkebunan tanaman kelapa yaitu 18,16 ribu ha, dan yang tidak kalah terkenal lagi yaitu perkebunan kopi.

KAKAO

Kakao misalnya, pada 2021 sebanyak 2,67 ribu ton kakao berhasil diproduksi, naik sebanyak 0,02 ribu ton dari tahun sebelumnya yang mencapai angka 2,65 ribu ton. 

Tentunya jumlah produksi yang besar ini harus dibarengi dengan efisiensi produk secara ekonomi. Pengembangan UMKM berbasis sumber daya yang tersedia akan dapat menjadi ladang rezeki baru bagi masyarakat. 

Di Kecamatan Kademangan, Kampung Coklat merupakan salah satu efisiensi produk hasil perkebunan Kakao menjadi olahan coklat yang berdaya saing. Awalnya kakao hanya difungsikan untuk ekspor, kini kakao dapat diolah dan dijajakan langsung di tempat. Hal ini tentunya memiliki dampak positif dalam hal ekonomi dimana terjadi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.

KELAPA

Kelapa pada tahun 2021 mencapai 21,42 ribu ton yang berhasil diproduksi. Jumlah produksi besar ini juga sia-sia jika dijual hanya sebagai bahan mentah, masyarakat dan pemerintah di Blitar juga harus mengembangkan hasil perkebunan kelapa tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun