Mohon tunggu...
Christin ChatrinNebore
Christin ChatrinNebore Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Saya merupakan pegiat sosial di sela-sela perkuliahan, melalui aktivisme terkait pemenuhan hak anak dan perempuan, sumber daya berkelanjutan dan pelestarian bakau di Papua Barat. Saya juga sering mengisi waktu luang dengan bermain alat musik yakni gitar dan piano.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Peristiwa Migrasi pada Montgomery Slave Trade di Amerika Serikat

25 Maret 2023   20:49 Diperbarui: 25 Maret 2023   20:52 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Legacy Museum, 400 N Court Street, Montgomery, Alabama, AS (Source: Dokumentasi pribadi)

Oleh Christin Chatrin Nebore

Sekilas Tentang Migrasi dan Perdagangan Budak

Kata migrasi tidak asing bagi masyarakat terutama pada masa kini, istilah tersebut sudah dikenal secara luas melalui berbagai sumber. Berbicara mengenai migrasi, berarti ada perpindahan manusia atau penduduk dari satu tempat ke tempat lain. 

Sampai saat ini pun aktivitas migrasi masih ada, karena alasan atau motivasi untuk berpindah sangat beragam. Mulai dari keinginan bekerja di tempat lain, memperbaiki taraf hidup, kondisi geografis, keterikatan keluarga, dan lain sebagainya. Tanpa terkecuali, perdagangan budak yang sudah berlangsung sejak masa lampau. 

Lantas, apakah semua aktivitas perbudakan dapat dikatakan sebagai migrasi? Bagaimana mengetahui apabila perbudakan dan migrasi dapat memiliki keterkaitan? 

Oleh sebab itu, penulis akan memberi contoh konkrit dari peristiwa perdagangan budak masyarakat kulit hitam lintas wilayah di Amerika Serikat. 

Adapun sebagian besar eksplanasi peristiwa adalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika berkunjung ke The Legacy Museum: From Enslavement to Mass Incarceration di Montgomery, Alabama, AS pada tahun 2022.

Sejak awal abad ke-17, aktivitas perdagangan budak melalui jalur Samudera Atlantik dimulai. Jutaan orang kulit hitam atau masyarakat Afrika dijadikan budak secara paksa, untuk kemudian diperjualbelikan ke benua Amerika melalui kapal laut. 

Disini aktivitas migrasi sedang berlangsung, dalam kondisi yang buruk. Orang-orang Afrika yang hendak dijadikan budak akan ditumpuk dalam geladak kapal secara telanjang, lalu mengalami sesak nafas karena keterbatasan udara dan ruang gerak.

Tidak hanya itu, budak-budak ini tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk kesehatan mereka, dan rentan terkena penyakit. Selama tiga minggu hingga lebih dari tiga bulan di perjalanan, banyak diantara mereka yang meninggal karena stres ataupun penyakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun