Mohon tunggu...
Christine Tesalonika
Christine Tesalonika Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Mahasiswi aktif jurusan Ilmu Komunikasi dengan mood yang selalu berubah setiap saatnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Satu Kita Indonesia

12 Juni 2020   16:03 Diperbarui: 12 Juni 2020   16:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah negara dimana terdapat berbagai suku, budaya, agama dan ras yang disebut dengan Indonesia. Didasari dengan Pancasila yang dimana kelima isi sila memiliki kekuatan masing-masing. 1 Juni 2020 lalu merupakan hari untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, 1 Juni 2020 diselimuti oleh melonjaknya angka positif pasien positif Covid-19. Di media sosial pun sedang ramai-ramainya dengan tagar #BlackoutTuesday dimana tagar tersebut merupakan tagar untuk menujukkan rasa peduli dan saling menghargai terhadap sesama kulit hitam dan kulit putih.

Salah satu isi dari Pancasila yaitu sila ke-3 yang isinya adalah Persatuan Indonesia yang seharusnya mungkin menunjukkan persatuan dari sabang sampai merauke. Namun akhir-akhir ini dunia sedang digemparkan dengan keberadaan rasisme. Beberapa masyarakat terlebih public figure juga ikut serta dalam campaign #NoRoomForRacism.

Salah satu akun dengan username BBC News Indonesia mengunggah sebuah video yang berisikan tentang beberapa mahasiswa Papua yang mendapatkan perilaku rasisme dari orang-orang sekitarnya. Hal tersebut menjadi sebuah kontroversi bagi sila ke-3 dari isi Pancasila sendiri, dimana Persatuan Indonesia belum bisa sepenuhnya terjadi jika masih ada perilaku rasisme dan diskriminasi antar suku dan budaya.

Beberapa komentar dilontarkan oleh masyarakat mengenai mahasiswa Papua yang mendapatkan perlakukan tidak baik berupa rasisme dan diskriminasi dalam instansi kampus. Seperti peribahasa berikut "jangan sampai gajah didepan mata tidak terlihat namun semut diujung jalan jauh lebih terlihat" yang menjadi dasar untuk menjadikan Persatuan Indonesia nyata adanya. Jangan hanya peduli terhadap orang lain namun keluarga sendiri dilupakan, begitulah pandangan terhadap orang yang mendukung rasisme di luar negeri namun terhadap keluarga setanah air malah tidak dipedulikan dan dibedakan.

Jadikanlah Indonesia menjadi negara yang kaya akan suku, budaya, bahasa dan agama tanpa adanya diskriminasi dan rasisme, karena kita adalah Indonesia. Kita adalah satu dalam Indonesia memiliki hak yang sama sebagai warga Indonesia. Semoga peringatan Hari Kelahiran Pancasila tahun ini lebih menjadikan masyarakat Indonesia sadar akan indah perbedaan, akan kayanya Indonesia, akan hebatnya Indonesia yang bertahan dan tetap menjadi satu kesatuan. Karena kita satu kita Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun