Seorang tua berjalan lesuÂ
Tubuhnya besar namun keriput
Janggutnya putih dan panjang terurai
Datang mendekatikuÂ
Tangannya menangkup penuh harap
Jatuhnya koin  keberuntungan di telapaknya
Aku merogoh kantungku
Dan kuberikan lembar rejeki untuknya
Selintas dia mengucapkan syukur dan berjalan terseok
Kuamati dari kejauhan
Dia terhenti dan menyimpan uangnyaÂ
Badannya berdiri tegap
Dan dia berjalan layaknya kokoh kuat
Tanpa malu pada penderma
O ini yang namanya pengemis
Yang konon katanya di kampung rumahnya bertingkat
Bagai menggarami lautan mengasihaninya
Kiranya sadar diri melakukannya