Mohon tunggu...
Christin Elvariani Suryo
Christin Elvariani Suryo Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa

Mari berlatih menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapkah Siswa-siswi Belajar Tatap Muka pada Januari Mendatang?

21 Desember 2020   11:25 Diperbarui: 21 Desember 2020   11:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada akhir November 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa sekolah sudah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan didasari beberapa persyaratan. Kebijakan ini Ia ambil karena akan ada dampak negatif yang muncul jika sistem pembelajaran daring dilakukan lebih lama. Hal yang mungkin terjadi adalah ancaman putus sekolah, kendala bagi tumbuh kembang anak, dan juga muncul tekanan psikososial pada anak karena kurangnya berinteraksi.

Meskipun pemerintah tengah memberikan lampu hijau, pihak sekolah harus mempersiapkan diri memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan, terutama penerapan protokol Kesehatan yang ketat. Tak hanya itu, pihak sekolah juga perlu memiliki izin dari pihak Pemda/Kanwil/Kantor Kemenag, kepala sekolah, serta perwakilan orang tua melalui komite sekolah.

Hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan pihak sekolah sebelum memulai pembelajaran tatap muka adalah kesanggupan dalam memenuhi daftar periksa yang telah ditentukan. Daftar periksa tersebut meliputi ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, penerapan wajib bermasker, salah satunya juga memiliki thermogun.

Persiapan tidak cukup dari pihak pemerintah dan pihak sekolah. Kesiapan siswa-siswi untuk memenuhi dan menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah maupun sekolah pun harus diperhatikan. Dalam hal ini, peran orang tua siswa sangat diperlukan, dimana mereka harus mengajarkan dan mempersiapkan anak-anak mereka agar dapat membiasakan diri dengan protokol Kesehatan yang berlaku, seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain.

Tidak sedikit orang tua yang ketakutan untuk mengijinkan anaknya memulai kembali bersekolah dengan pembelajaran tatap muka karena akan ada banyak kekhawatiran yang ditimbulkan. 

"Ya saya sebenarnya senang tapi tetap ada takutnya waktu ada berita kalau bulan Januari sekolah sudah dibuka. Saya senang karena akhirnya anak saya bisa kembali belajar dengan sistem yang wajar, karena kasian anak saya kelihatan banget stressnya karena sekolah online ini, belajarnya juga kelihatan terpaksa. Meskipun disatu sisi saya khawatir kalau dia akan sekolah offline, tapi yang bisa saya lakukan ya mempersiapkan anak saya untuk betul-betul paham tentang protokol kesehatan supaya bisa menjalankannya tanpa rasa terpaksa. Ya saya harap para orang tua sadar akan hal ini.", kata ibu Triani, salah satu orang tua siswi SMP 1 Negeri Bojonegoro.

Meskipun ada rasa senang yang dirasakan oleh orang tua ketika mengetahui bahwa pemerintah akan memperbolehkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, namun pemahaman dan kepatuhan siswa-siswi terhadap pentingnya protokol kesehatan tetap menjadi keresahan para orang tua. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk pemberian pemahaman protokol kesehatan kepada anak-anaknya agar mereka dapat memahami alasan mengapa mereka harus patuh terhadap protokol kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun