Mohon tunggu...
Christine Berlyana Bornensiska
Christine Berlyana Bornensiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hope you enjoy it

Be Happy!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemenuhan Kebutuhan Vitamin C Selama Masa Pandemi Covid-19 pada Mahasiswa

29 November 2021   11:58 Diperbarui: 30 November 2021   08:37 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan kami kelompok 2 terdiri dari Christine Berlyana Bornensiska, Skolastika Weny Yubilenta, dan Dandi Wahyu Saputra dari Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam rangka memenuhi mata kuliah Field Practice 2, kami melakukan kegiatan berupa edukasi kepada mahasiswa terkait kebutuhan vitamin C dimasa pandemi COVID-19. 

COVID-19 dengan cepat menyebar dan menular ke seluruh dunia yang tak hanya berdampak terhadap aspek sosial ekonomi, namun juga merubah gaya hidup masyarakat, terutama terhadap pola dan kebiasaan makan. 

Perubahan pola dan kebiasaan makan ini juga terjadi pada kelompok mahasiswa yang harus mengikuti kebijakan sistem pembelajaran daring. Mahasiswa dituntut lebih memperhatikan kesehatannya dengan menjaga serta meningkatkan sistem imun tubuh agar mampu melakukan berbagai kegiatan perkuliahan secara optimal. 

Salah satu vitamin yang memiliki peran terhadap peningkatan sistem imun dalam tubuh di tengah pandemi COVID-19 yaitu vitamin C. Penelitian yang telah dilakukan di Universitas Hasanudin Makassar dan Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang cukup terkait peran vitamin C. Namun, penelitian Yuliawati (2020), menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa terkait dosis kebutuhan suplemen masih kurang.

Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait pemenuhan kebutuhan vitamin C yang cukup didapatkan dari konsumsi menu gizi seimbang terutama dalam pemenuhan sayur dan buah. Terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu pengisian kuesioner guna mengetahui gambaran konsumsi suplemen serta buah dan sayur pada responden selama pandemi COVID-19, dilanjutkan dengan pemberian soal pretest, penyampaian materi menggunakan media leaflet, dan tahap terakhir yaitu pengisian soal posttest. Kegiatan ini melibatkan 30 responden yang terdiri dari 15 mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana dan 15 mahasiswa diluar Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana.

Berdasarkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan diketahui sebagian besar  mahasiswa menyatakan bahwa konsumsi suplemen vitamin C sangat penting dilakukan selama pandemi COVID-19. Sejalan dengan penelitian Yani dkk (2021) , menyatakan bahwa adanya dampak positif penggunaan suplemen selama pandemi COVID-19, salah satunya suplemen vitamin C sebagai upaya pencegahan COVID-19. 

Mahasiswa juga mengonsumsi suplemen vitamin C sesuai dengan dosis terapi yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi 3 yaitu pada orang dewasa adalah 50-200mg sehari. Menurut Hasan (2021), apabila suplemen vitamin C dikonsumsi dalam dosis tinggi (>500mg sehari) dengan intensitas sering pada orang sehat dapat menyebabkan diare hingga batu ginjal oksalat. Bentuk sediaan suplemen vitamin C yang sering dikonsumsi oleh mahasiswa adalah tablet hisap. 

Menurut penelitian yang dilakukan di apotek Hatawa Farma terkait profil penggunaan suplemen vitamin C, responden suka mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk tablet hisap dikarenakan rasa segar yang ada dalam tablet hisap, selain itu juga karena harganya yang relatif murah dan lebih praktis karena untuk mengkonsumsinya tidak memerlukan air. Suplemen vitamin C yang diperoleh oleh sebagian besar mahasiswa berasal dari apotek. 

Hal ini sesuai dengan dengan penelitian Yuliawati (2020), bahwa sebagian besar masyarakat membeli suplemen vitamin C di apotek, sarana pelayanan kesehatan, dan kefarmasian resmi lainnya guna memastikan suplemen vitamin C yang dibeli lebih aman dan legal.

Adanya peningkatan pengetahuan setelah di lakukan edukasi, baik pada mahasiswa kesehatan maupun mahasiswa non kesehatan yang ditandai dengan adanya peningkatan nilai pretest dan posttest. Sejalan dengan penelitian di Desa Bedingin Wetan, adanya peningkatan pengetahuan setelah pemberian penyuluhan dan edukasi mengenai pedoman gizi seimbang sebagai upaya pencegahan terpaparnya COVID-19. Pengetahuan memiliki hubungan yang bermakna terhadap sikap dan perilaku seseorang, tak terkecuali terhadap perilaku dalam memenuhi kecukupan vitamin C selama masa pandemi COVID-19. Menurut Muna (2019) pengetahuan yang baik terkait manfaat dan anjuran konsumsi buah dan sayur mampu meningkatkan konsumsi buah dan sayur. Vitamin C menjadi salah satu zat gizi yang berperan dalam pencegahan penularan COVID-19. Vitamin C dalam meningkatkan imun tubuh bertindak sebagai antioksidan kuat dan membantu dalam integritas semua jenis sel yang rusak, itulah sebabnya vitamin C dianggap membantu dalam SARS-CoV-2 dan infeksi virus lainnya.

Vitamin C bermanfaat untuk mengatasi beberapa komplikasi seperti pada Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), kegagalan multiorgan, badai sitokin, dan kerusakan sel yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan infeksi virus lainnya.  Kecukupan vitamin C setiap individu disesuaikan dengan kondisi fisik, jenis kelamin, dan usia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun