Mohon tunggu...
Cristina Cruzita
Cristina Cruzita Mohon Tunggu... Jurnalis - the most adorable rebel

between love and hate .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pentingnya iman dan kepercayaan untuk generasi milenial

29 Oktober 2020   22:05 Diperbarui: 29 Oktober 2020   23:59 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

generasi milenial adalah generasi yang sangat lekat dengan kemudahan dan keterbukaan segala bentuk informasi. berbeda dengan generasi yang terdahulu, dengan informasi yang terbatas, dan perangkat yang belum memadai, sehingga sedikit sulit untuk menggali informasi yang dibutuhkan. sedangkan kemudahan teknologi yang sedang dihadapi generasi milenial saat ini memberi keuntungan banyak dan juga tak lepas dari kerugian moral, ya benar kerugian moral. mari kita bahas lebih lanjut akan hal ini, keterbukaan informasi membuat kebanyakan generasi milenial ini mudah untuk mengembangkan potensi diri, menjadi lebih kreatif, dan semakin menambah wawasan. sayangnya, generasi milenial yang rentan ini sangat gampang dipengaruhi oleh tindakan sekularisme, akibat dari semakin banyak tampilan informasi yang mempengaruhi dan memotivasi agar terlihat sama seperti trend dunia saat ini. para elite agama diberikan tanggung jawab besar untuk  bagaimana generasi milenial ini tetap memiliki pemikiran maju yang mengikuti zaman akan tetapi dilandasi dengan keimanan dan kepercayaan kepada sang pencipta. kenyataannya didalam keagamaan sendiri masih kurang untuk memberi perisai terhadap generasi ini yang gampang terpengaruh dengan semua yang di tayangkan dan diperlihatkan kepada dunia seperti kekerasan tetapi terlihat keren, kehidupan bebas tanpa beban, berusaha keras menjadi yang terbaik dengan menghalalkan segala cara, mengidolakan para manusia populer yang sekuler, dan masih banyak lagi. 

generasi milenial yang sudah termakan trend saat ini, dapat semakin jauh dalam lingkungan kerohanian akibat pandangan "kuno" yang mereka rasakan ketika mereka berada dalam perkumpulan pemuda se-agama. dan yang lebih parahnya lagi, jika para generasi muda yang berada di lingkungan aktif dalam kerohanian malah memberikan tingkat kenyamanan yang kurang kepada satu sama lain, dan tindakan tidak suportif sehingga bisa membuat para milenial merasa lebih nyaman dengan lingkungan sekularisme mereka. dan kasihannya lagi akan semakin terjebak dalam lingkungan sekularisme, bisa membuat pandangan bahwa agama hanya memberikan beban baru dalam pengembangan diri mereka.  dan dengan hal ini para penyebar paham sekularisme sangat merasa berhasil dengan  segala cara yang mereka sebarkan dalam hal musik duniawi, film duniawi, game duniawi, dan lain-lain yang memberikan kecanduan yang sangat hebat dari pada milenial ini memahami cerita yang alkitabiah. perlu di ingat bahwa yang ada saat ini ''para penganut paham sekularisme'' yang mungkin ''menguasai sebagian besar media'' dalam bentuk "hiburan", yang mana sangat menjadi panutan kebanyakan milenial saat ini, sangat berbangga dengan berbagai pencapaian yang mereka dapati, seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi yang mana menjadi alat keseharian para milenial.

yang lebih buruknya lagi, tayangan kekerasan mengatasnamakan ''agama'' membuat para milenial menjadi takut, dan skeptik dalam menghadapi para fanatik yang telah menyalahgunakan ajaran agama. hal ini bisa memicu anggapan bahwa dengan tidak memiliki ''iman dan kepercayaan'' terhadap suatu denominasi akan lebih baik dan lebih damai. padahal hal itu bisa  menjadi tujuan para yang bertanggung jawab diluar sana yang ''senang'' dengan tidak adanya kepercayaan yang signifikan terhadap suatu agama. 

apalagi sejauh ini terlihat sekali lebih banyak konten sekularisme yang lebih diminati para sebagian milenial, sehingga melakukan hal-hal yang dilarang secara alkitabiah tidak menimbulkan rasa tidak bersalah berlebihan karena tuntutan zaman yang semakin moderen. konten sekularisme yang sering ditunjukan, menjadikan patokan gaya hidup oleh generasi saat ini untuk menunjukan kepada lingkungan sekitar bahwa mereka tidak ketinggalan zaman. dan sampai saat ini belum ada solusi untuk mencipatakan perisai yang lebih hebat dan kuat agar generasi ini tidak semakin tenggelam dalam kemajuan zaman. karena dari pribadi masing-masing masih kurang membangkitkan kesadaran untuk segera berbalik dan meminta ampun dan memberikan kezeimbangan yang sesuai di antara iman dan perkembangan zaman.

created by:

cristinacruzita

(bukan orang sok suci, malah banyak yang benci. saya tak butuh simpati, cukup kalian baca saja artikel ini. karena saya ini salah satu korban perkembangan zaman)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun