Mohon tunggu...
Christina Tina
Christina Tina Mohon Tunggu... Akuntan - Christina simbolon

Seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Pendidikan ekonomi 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Perkembangan Emosi Anak Usia Remaja

30 Oktober 2019   20:42 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:50 3623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Perkembangan Emosi Anak Usia Remaja. | freepik

Masa remaja dikenal sebagai puncak emosionalitas (perkembangan emosi yang tinggi). Dalam tahap emosionalitas, remaja hendaknya kuat secara jasmani (tidak sakit-sakitan dan lemah) dan jugakuat secara mental. Sebab akal sehat berhubugan dengan perkembangan emosi yang dialai remaja. Sebab itu, remaja sangat disarankan berolahraga, menjaga kebersihan/menerapkan pola hidup sehat. 

Dan sangat disarankan juga untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan remaja itu sendiri, baik fisik maupun akal seperti kebiasaan minuman keras apalagi hingga yang paling berbahaya yaitu narkoba. Remaja berada pada masa dimana banyak mengalami/mengahadapi dalam perkembangannya. Khususnya menyangkut masalah penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat. Pada tahp ini, remaja yang belum disiapkan untuk menyikapi perkembangannya cenderung menimbulkan kebingungan dan perasaan cemas.

     Pada masa remaja, mulai muncil ketertarikan pada lawan jenis yang cenderung menimbulkan konflik dalam diri sendiri. Karena munculnya ketertarikan pada lawan jenis mungkin akan menimbulkan munculnya perasaan malu, kurang percaya diri, dan akan kebingungan dalam penyesuaian diri supaya bertingkah seperti orang dewasa. Kecenderungan emosi pada remaja perlu dipahami orang tua/ orang dewasa di sekitarnya. 

Baca juga: Mengatasai Emosi Remaja

Karena itu, perlu dihindari hal-hal yang dapat menimbulkan munculnya emosi negatif pada remaja seperti marah, sedih, kecewa, cemas, dan lainnya. Rasa tidak nyaman/ tidak puas terhadap kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan remaja mengalami gangguan emosi. Dan hal ini dapat emmicu remaja menjadi nakal.

     Pada masa remaja,muncul emosi yang berbeda jika dibandingkan dengan masa anak-anak maupun orang dewasa. Pada masa remaja, emosi sering sekali meluap-luap / tinggi. Keadaan ini lebih cenderung disebabkan oleh masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. 

Remaja akan lebih mudah emosi jika permintannya tidak dipenuhi. Mungkin saja permintaannya tidak dipenuhi / tidak diberi orangtuanya karena tidak terlalu penting atau mungkin saja ada yang lebih penting dari itu.

 Tetapi remaja akan menganggap ini sebagai penolakan yang didasarkan memang tidak mau menuruti / memenuhi keinginannya. Dan remaja akan cenderung emosi pada orang yang menolaknya sekalipun itu orangtuanya.

Hal ini dikarenakan remaja ini belum dapat membedakan mana yang disebut keinginan dan kebutuhan / mana yang lebih penting dari keinginannya. Secara spesifik, ada emosi yang menonjol pada periode remaja, diantaranya;

1.Emosi marah

Dalam kehidupan remaja, emosi marah akan lebih mudah muncul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya. Jika seorang remaja dipermalukan, direndahkan, atau bahkan dipojokkan di depan banyak orang atau bahkan temannya sendiri, maka muncullah emosi marah yang tinggi. Tidak jarang juga remaja melampiaskan kemarahannya dengan tindakan kekerasan. Tetapi remaja akan cenderung berusaha mengubah sifat kekanak-kanakan ini menjadi setidaknya sedikit lebih dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun