Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ketika Daun Bertanya tentang Kebahagiaan

16 Mei 2022   11:14 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:50 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja pun terdiam dengan wajah datar
Menanti malam merengkuhnya dengan bayangan siluet misteriusnya
Menyambut rupa baru dalam balutan halimun yang datang bersamanya
Ketika daun bertanya tentang apa itu sejatinya kebahagiaan
Seiring dengan menguarnya wangi aroma bunga kenanga
 
Senja masih membisu dalam diamnya
Meski kebahagiaan tiba-tiba merambat perlahan
Membalutnya dengan harum kepulan asap dari kelembak dan kemenyan
Seolah memiliki dua nyawa, senja pun akhirnya pasrah dalam diam
Meringkuk bahagia dan tersenyum dalam pelukan malam

Seharusnya senja telah menggenggam satu jawaban
Tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya
Namun ia malah diam dalam keheningan, dan menyimpannya sendiri dalam kesunyian
Tak sepatah kata pun ia berucap
Pada daun dan juga pada keheningan malam

Halimun yang dingin pun masih terkurung dalam redup cahaya bulan yang tertutup awan
Ia juga menyembunyikan sumber kebahagiaan yang dimilikinya
Yang datang dengan misterius untuknya
Tanpa pamrih dan penuh rahasia
Tenang dan tak mudah dijelaskan

Daun memang telah lama merasakan kebahagiaan tatkala senja datang untuknya
Daun juga merasakan kedamaian ketika kelembak dan kemenyan dibakar
Ia merasakan kedamaian saat asap mulai mengepul, dan berbaur dalam dinginnya kabut malam
Diiringi mantra sutra hati, yang ditembangkan sang perempuan tua bijak
Namun daun tak pernah tahu, dari mana sejatinya kebahagiaannya berasal

Sama seperti senja yang diam dalam kebisuan malam
Perempuan tua bijak itu juga hanya tersenyum menyiratkan sesuatu yang indah
Agar daun menikmati saja berkat kebahagiaannya itu, hingga lebur dalam keikhlasan yang sempurna
Dan perempuan tua bijak itu kembali bersimpuh, tersenyum misterius dalam kedamaian
Ketika daun masih saja bertanya tentang kebahagiaan

Bersinar di dalam kebijaksanaan paling mendalam, 16 Mei 2022 
Semoga semua makhluk berbahagia...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun