Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sensasi Nikmatnya Menyantap Mi Instan

30 Maret 2021   12:00 Diperbarui: 5 April 2021   10:52 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kafe yang menyajikan "mi enak" menurut saya itu telah lama tutup, meskipun rasanya masih selalu membekas dan membuka jalan bagi hasrat saya untuk terus mencoba berulang kali membuatnya sendiri, dengan tujuan untuk membangkitkan kembali kenangan betapa jiwa saya waktu itu bergetar menangkap rasa yang luar biasa dari sajian sederhana namun sangat memikat, bahkan masih terasa di lidah saat usai  menyantapnya.

Selain minuman seperti kopi, teh, es milo dan susu kocok serta minuman segar lainnya, satu-satunya menu makanan di sana adalah "mi enak" yang saya sebutkan tadi. Saya menikmatinya dua puluh tahun silam, sebelum kafe ini tutup. Meskipun tidak lagi dapat menikmatinya kembali, jejak rasa dari "mi enak" itu memang tak lekang oleh waktu dan masih terus membekas.

"Mi enak" itu hanya terdiri dari satu siung bawang putih yang digeprak dan ditumis dengan sedikit minyak, sayur sawi hijau, telur dadar serta  mi instan goreng. Namun, penyajiannya memang saya akui benar-benar menakjubkan karena ditempatkan di atas piring keramik warna oranye tua cenderung cokelat yang di desain elegan bertuliskan "Candhik Ayu" yang memberikan paduan warna senada dan membuatnya semakin menawan. 

Candhik Ayu adalah nama rumah budaya yang menaungi kafe tersebut. Maka, tidaklah mengherankan bila sentuhan seni turut mempercantik penataan sayuran dan telur dadar (omelette) di atas mi goreng dengan sedikit kuah itu semakin memikat, karena membuat tampilan utuhnya menjadi sangat menggiurkan dengan taburan bawang goreng di atasnya.

"Mi enak" itu disajikan dengan sempurna laiknya di kafe hotel berbintang. Lidah serasa dimanjakan oleh rasa yang menakjubkan. Mungkin karena cara memasaknya yang tepat, mi instan biasa itu tampil mewah dan menawan di tangan koki kafe yang membuat saya jatuh hati untuk menikmati "mi enak" itu berulang kali setiap berkunjung ke rumah budaya tersebut.

Tempatnya memang sudah menawan, di tengah hawa kota Pahlawan yang panas, daun dari tanaman bambu dan banyaknya tanaman yang rindang di kafe itu pun menyejukkan hati siapa saja yang datang ke sana, karena serasa memberikan energi atau aura yang positif.

Rasa mi instan yang merupakan satu-satunya menu makanan di kafe mungil itu memang tak diragukan lagi, penyajian dan pelayanannya pun sungguh sempurna, saya yakin siapapun yang pernah datang menikmati mi instan di sana pasti juga pernah merasakan sensasi yang berbeda saat menyantapnya. Sebuah sensasi nikmatnya menyantap mi instan.

Sejatinya, menyantap makanan dengan sempurna memang bisa dijadikan sebagai bagian dari aktivitas spiritual kita. Beberapa elemen yang mendukung dalam seni menikmati makanan adalah jenis makanannya, minumannya, pelayanannya dan juga suasana secara keseluruhannya. 

Namun beberapa elemen bisa juga dihilangkan ketika kita berada di dalam posisi bertahan hidup. Karena rasa syukur, ternyata yang menjadi elemen dasar untuk kita dapat menghadirkan kenikmatan cita rasa dengan sempurna saat menyantap makanan. Apa pun makanannya itu. Termasuk makanan yang disebut mi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun