Mohon tunggu...
Christina Lomon Lyons
Christina Lomon Lyons Mohon Tunggu... Lainnya - Dayakdreams.com, mahasiswi Magister Administrasi Bisnis URINDO

Saya pernah menjadi reporter di Tabloid Wanita Indonesia mulai Januari 1991, dan menjadi Pemred tabloid WI pada 2012. Saat pandemi Covid 19, saya mulai kuliah lagi , walau usia sudah kepala lima, sebentar lagi masuk kategori lansia. Saya memiliki website Dayakdreams.com dan weddingdreams.id.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Setelah Chicago Hot Dog, Ketemu Nasi Kucing

2 Agustus 2022   11:03 Diperbarui: 3 Agustus 2022   19:47 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkunjung ke Chicago, ibu kota Illinnois, negara bagian di Amerika Serikat, tentulah wajib mencicipi Hot Dog ala Chicago. Menu itulah yang pertama kali kutemui saat mampir di kedai 7 Eleven di jalan Sheridan, Chicago Utara. Dua orang  pria berkulit sawo matang melayani dengan sigap, walau hanya memberi sedikit senyum. Mereka perantau dari India. Toko yang  mereka kelola cukup ramai pembeli. Apalagi karena di sekitar kawasan dekat pantai danau Michigan itu tak tampak mini market sejenis. 

"Ini lah Chicago Hot dog," ucap Mick Lyons kepada Christina yang sedang memelototi beberapa sosis ukuran besar yang sedang dipanggang dan begitu menggugah selera.

Si India kemudian menyodorkan kotak berisi roti Bun kosong. Mick kemudian mengisinya dengan sosis hotdog panas, lalu menaburinya  dengan bawang putih cincang, acar manis hijau, irisan tomat, acar paprika dan topping mustard kuning.

"Ayo coba gigit yang banyak," ujar Mick yang langsung disambut Christina dengan antusias.

Setelah turun dari pesawat United di bandara internasional O'Hare Chicago, perutnya  sudah keroncongan. Sementara di terminal kedatangan, ia tak melihat ada restoran atau minimarket untuk sekadar membeli roti pengganjal rasa lapar.

Maka dengan lahap, ia santap Hotdog hangat itu. Meski sebenarnya  masih merasa sedikit lapar  juga. Maklum perut Indonesia  tak kenyang kalau belum ketemu nasi.

 

Street Food di  Pesta Musim Panas di Andersonville,Chicago (Foto : Mick Lyons)
Street Food di  Pesta Musim Panas di Andersonville,Chicago (Foto : Mick Lyons)

Si Anjing Panas dari Jerman, Ngetop di Amerika 

Hot dog yang populer di Amerika berasal dari Jerman, berawal dari sosis Franks atau Frankfurter, diproduksi sejak tahun 1852. Namanya berubah menjadi Hot dog, kala Harry Stevens, pengusaha Franks di New York City menyuruh karyawannya menjual Franks di setiap pertandingan baseball, seraya meneriakkan  kalimat, "Red-hot dachshund sausages!" yang artinya "sosis anjing tekel yang merah dan panas". Untuk lebih mudah diucapkan oleh kebanyakan orang Amerika, mereka menjulukinya 'hot dog', si anjing panas. Saat ini ada 17 miliar Hot dog yang laris manis diproduksi di Amerika.

Selain Hot dog, berbagai menu orang Chicago atau  Chicagoan, diperkenalkan Mick pada Christina. Walau beberapa di antaranya sudah tak asing karena sudah sering pula mengecapnya di Jakarta, seperti Pizza atau Burger. Beda yang ia rasakan di lidah, ternyata orang Chicago itu senang dengan makanan yang didominasi rasa asin dan asam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun