Mohon tunggu...
Christin Susanti
Christin Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MABA 2021 UKRIDA

MABA 2021 UKRIDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moral Lingkungan Hidup

27 Oktober 2021   22:16 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:29 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Belas kasih ini tidak hanya dinyatakan kepada manusia, melainkan juga kepada mahluk ciptaan lain, yang bukan manusia. Tingkah laku dan tidakan manusia yang berbelas kasih ini bukan didorong olwh akal budi manusia yang sehat, melainkan oleh sentiment yang menuntun manusia untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan hidup makhluk hidup lain.

Sebagai pengembangan cabang moral. Moral lingkungan hifup tidak hanya menyoroti rentetan nilai dan norma moral social yang diterapkan dalam konteks ekologis, yang menggangap manusia sebagai mahkluk ciptaan tunggal yang bernilai dan bertujuan dalam dirinya. 

Akan tetapi, moral lingkungan hidup bertugas menyebarluaskan nilai -- nilai dan norma moral agar masalah lingkungan hidup ditafsirkan sebagai masalah moral. 

Ini tidak hanya melibatkan manusia, tetapi juga semua mahluk ciptaan dan anasir dalam alam semesta. Tanggung jawab manusia sebagai mahkluk social dan ekologis tetap terkait dengan moral lingkungan hidup.

Sebagai keharusan bertindak. Berhadapan dengan semua mahluk ciptaan dalam jagat raya, manusia seharusnya mengambil sikap yang benar dan bertanggung jawab. 

Manusia pada hakikatnya bisa melakukan 1001 tindakan. Namun demikian, tidak bertarti bahwa manusia boleh melakukan apa saja yang bisa diperbuatnya. 

Manusia harus mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Utung -- rugi tindakan mesti dipertimbangkan dengan arif. Dimensi tanggung jawab mendapat sorotan utama. Manusia seharusnya mengambi sikap dasar yang sehat dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Hingga kini masih hidup dan berkembang pikiran dan kecenderungan manusia untuk mengobjekan alam. Manusia ditempatkan terlepas dari alam dan manusia menjadi pengamat dan penggarap alam semesta. Manusia memusatkan perhatian pada masalah: "bagaimanakah benda -- benda yang ada di dalam alam semesta ini berfungsi?" Manusia modern umumnya kurang melihat mahkluk ciptaan sebagaimana adanya. 

Mahkluk ciptaan tidak dipandang dalam kesatuan organisme. Gejala ini menimbulkan rentetan keadaan reformatif dan revolusioner dalam hidup manusia.

PANDANGAN KITAB SUCI

Kitab suci bukan buku tentang ekologi, sejumlah penulis kitab suci telah melukiskan ekologi manusia dan mengangkat keadaan dan gejala alam dalam hubungan dengan sabda Tuhan. Keberadaan segala ciptaan terkait dengan Tuhan Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun