Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tidak Gampang, Merendahkan Hati untuk Berbagi dalam 'Kesaksian'...

23 April 2013   12:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:45 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_256613" align="aligncenter" width="560" caption="celebraterecoverymrcc.blogspot.com"][/caption]

Untuk bersaksi itu ternyata tidak gampang. Menurut aku, bersaksi adalah menceritakan sebuah kesaksian hidup kita yang berhubungan dengan Tuhan untuk memberikan arti dan manfaat bagi kita menjadi lebih baik. Bersaksi juga menurutku bisa diartikan untuk kita bisa merendahkan hati kita, bergumul dengan Tuhan serta memberikan arti bagi sesama manusia.

Duh, agak ribet ya? Karena aku bukan ahli bahasa, tetapi untukku bersaksi merupakan awal aku merendahkan hatiku didalam Tuhan, mencoba bercerita yang sebenar2nya serta memberikan gambaran bahwa Tuhan itu sangat Agung dan luar biasa! Bahwa apapun yang terjadi, ternyata Tuhan memang benar2 Allah yang hidup!

Banyak orang berpikir bahwa bersaksi adalah 'berkotbah', menceritakan isi Alkitab ( atau Kitab2 yang lain ) dan harus belajar dalam agama kita masing2. Tetapi untukku, bersaksi adalah untuk menceritakan pengalaman kita dengan Tuhan ( baik pengalaman yang bahagia atau pengalaman yang buruk ). Bersaksi juga bisa aku artikan bahwa kehidupan kita sehari2 pun merupakan 'kesaksian'. Misalnya, sebagai warga Kristen, aku berusaha untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan ajaran agama Kristen. Tetapi jika aku berbuat semena2 dengan sesama, berarti orang lain akan menganggap warga Kristen ya seperti itu, semena2 ......

Maaf, aku tidak akan menulis tentang agama. Ini hanya sebuah contoh saja. Tetapi aku hanya ingin berkata bahwa untuk bersaksi dan merendahkan hati berbagi, ternyata itu tidak gampang ......

***

Ketika pertama kali aku mem-posting cerita tentang aku stroke awal aku bergabung di Kompasiana November 2010 kemarin, aku 'maju mundur' untuk mem-posting. Yang pertama, aku malu! Ya, benar, aku pernah malu untuk bercerita tentang keadaanku yang terserang stroke. Seorang perempuan awal 40 tahun, sedang di tengah2 karier tinggi dengan lingkungan yang boleh dikatakan prestisius, tetapi setelah stroke aku berada di titik minus, sebagai seorang manusia ( menurutku, waktu itu ).

Aku malu! Wah, bagaimana ya, nanti teman2ku melihatku? Bagaimana jika orang2 yang membenci aku melihatku? Pasti mereka akan  bertepuk tangan dengan 'kekalahanku'. Sungguh, berbagai pikiran berkecamuk di dalam kepalaku. Bagaimana jika aku tidak diterima di tengah2 masyarakat? Bagaimana dengan kehidupan ku nantinya?

Yang kedua, aku merasa takut! Jika rasa malu itu lebih menderaku karena aku harus merendahkan hatiku untuk bercerita tentang hidupku dan sakitku, tetapi rasa takut itu lebih ke arah ketakutan dengan tidak adanya penerimaan dengan hidupku sebagai insan pasca stroke di tengah2 komunitasku yang biasa ( pekerjaanku serta teman2ku ). Paling aku akan 'masuk' di komunitas2 baru yang itu pun aku tidak yakin akan ada penerimaan dengan fisikku yang cacat .....

Untuk merendahkan hatiku dalam bercerita pun, tidak gampang. Ketika Tuhan memberikan aku sakit stroe ini, aku, seorang Christie yang sedang di puncak karier dan mampu membuat banyak orang terkagum2 dengan karyaku secara fisik, aku harus bercerita bahwa aku sebagai 'bayi yang baru lahir' ...... itu adalah titik minus untukku! Bagaimana aku bisa 'mengejar' karierku? Bagaimana aku bisa hidup lagi, secara aku benar2 seperti seorang bayi yang baru lahi ..... belajar minum, belajar makan, belajar duduk, belajar berjalan, belajar mengucap satu kata, dan sebagainya ..... Ya, aku benar2 harus belajar hidup untuk menjadi seseorang ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun