Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyesuaikan Tempat Kerja Bukan Berarti Perombakan Basar-besaran

2 Juni 2017   13:38 Diperbarui: 2 Juni 2017   13:51 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.evensi.uk

Mari kita bicara tentang penyesuaian tempat kerja bagi penyandang disabilitas. Atau pekerja isabilitas di perkantoran. Tempat bekerja, di kantor2 umum, yang lingkungannya adalah masyarakat umum, pekerja non-disabilitas.

Mungkin banyak orang berpikir bagaimana menciptakan tempat kerja yang sesuai bagi pekerja disabilitas. Apalagi si empunya perusahhan, pasti terpikir tentang perombakan besar2an, jika mau merekrut pekerja2 disabilitas.

Tetapi itu ternyata tidak benar!

Apapun dan bagaimanapun, tidak hanya sekedar merombak atau merenovasi besar2an bagi perusahaan yang mau merekrut pekerja disabilitas. Mengakomodasi tempat kerja dari beberapa jenis disabilitas itu, bukan berarti perubahan secara fisik. Mungkin iya, jika benar2 tidak memungkinkan bagi pekerja disabilitas.

Misalnya,

Jika gedung berlantai 4, pun secara peraturan gedung2 bertingkat apalagi bangunan untuk umum, gedung bertingkat 4 harus memakai lift. Jika pekerja non-disabilitas pun kewalahan untuk naik turun 4 lantai, bagaimana pekerja disabilitas?

Yang jelas, patokannya begini :

Jika pekerja non-disabilitas merasa tingkat kenyamanan secara fisik di tempat kerja, kurang nyaman, berarti pekerja disabilitas akan merasakan yang sama, bahkan lebih merassakannya lagi.

Jadi, ketika kita sebagai pekerja non-disabilitas merasa nyaman di tempat bekerja, sebenarnya tingkat kenyamanan bagi pekerja disabilitas, pun sama. Yang membedakannya adalah, dengan keterbatasan yang ada bagi pekerja disabilitas,‘effort’ mereka jauh lebih besar dan ketika pekerja disabilitas itu bekerja dengan lebih keras karena keterbatasannya, berarti prestasi para pekerja disabilitas itu melebihi prestasi bagi pekerja non-disabilitas …..

Mengakomodasi kenyamanan tempat kerja, bisa berarti banyak hal.  Misalnya saja tentangjam kerja nya. Atau cara kerja nya, yang mungkin tidak harus datang setiap hari di tempat kerja. Atau juga bagaimana mengkomunikasi kannyadengan mitra2 kerja yang notebebe adalah pekerja2 non-disabilitas.

Kenyamanan di tempat kerja pun bisa dengan memberikan tempat terbaik bagi pekerja disabilitas, di dekat pintu keluar, misalnya. Atau di lantai dasar supaya tidak harus naik tangga atau lift. Atau fasilitas2 tempat berpegangan di toilet2 kantor, lantai yang tidak licin atau keramik2 untuk arah berjalan bagi disabilitas netra yang memakai tongkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun