Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jejak Nostalgia : Berteman dengan Preman Tanah Abang

18 Februari 2014   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_323355" align="aligncenter" width="568" caption="www.wartakota.tribunnews.com"][/caption]

Berteman dengan preman Tanah Abang? Wuuihhhhh ...... tidak pernah kepikiran, dulu sewaktu masih menjadi 'preman proyek', apalagi sekarang ......

Tetapi, itulah yang terjadi. Ketika tahun 1997 sewaktu aku mempunyai banyak proyek desain dan interior pribadi sementara aku tetap bekerja sebagai arsitek di perusahaan besar. Mungkin tiap bulan aku mendapatkan tender 5 atau 6 proyek interior, yang aku kerjakan bersama dengan mantan suamiku, dulu. Dan justru proyek2 kecil kami inilah, yang bisa membiayaiku dalam kehidupan yang mapan, secara tahun 1997 au masih sebagai arsitek junior di perusahaan besar .....

Salah satu proyek interiorku adalah, mendesain 1 toko untuk berjualan baju2 muslim yang lumayan besar, di Ambassador Mall. Waltu itu, Ambassador Mall belum menjadi mall yang menjual barang2 elektronik dan bergandengan dengan ITC Kuningan. Ambassador Mall merupakan mall yang eksklusif, ditengah2 'Golden Triangle' di Jakarta.

Toko2nya berupa butik, dan aku dipercaya sebagai desainer toko sekitar 95% disana! Ada butik baju2 mahal, ada 2 gallery yang membuat namaku melambung sebagai 'arsitek muda berbakat' di kalangan tertentu, juga banyak toko2 parfum, asesoris, bahkan toko buah.

Proyek butik yang berjualan baju2 muslim mahal, yang katanya dari Timur Tengah, dimiliki oleh ibu Nesty. Bu Nesty ini juga memounyai beberapa butik di beberapa mall, tetapi juga mempunyai lapak PKL di Tanah Abang! Hehehehe ..... kadang2 aku bertanya dalam hati,

"Kan sudah punya beberapa butik di mall2 terkenal, kenapa harus berjualan di Tanah Abang? Di kaki lima, lagi? Udah panas, sempit, banyak preman, lagi!"

Ya, aku memang tidak pernah mengerti, mengapa bu Nesty mau melakukannya. Yang jelas beliau memang berdarah Padang, dan jelas darah pedagang murni, yang selalu memikirkan berdagang dan bebisnis, demi mencari uang yang lebih banyak lagi .....

Aku mendesain sampai bu Nesty puas dengan desainku. Lalu mengerjakannya. Semua aku selesaikan hanya dalam waktu 2 bulan. Sendiri mendesain, lalu dibantu 1 asistenku, Mas Nur sebagai supervisor tukang, kami mencari material, membuat lemari2 di workshop sampai selesai sebelm di kirim ke butik itu, untuk di tata. Tiap termin, kami puas dan bu Nesty selalu membayarku sesuai dengan yang sudah disepakati. Kami benar2 puas denan hasilnya.

Selesailah sudah, hari itu untuk bu Nesty memeriknya pekerjaanku untuk terakhi kalinya. Dan aku sudah bisa mengambil sisa uangku, dipotong masa pemeliharaan. Hmmmmm, lumayan. Biasanya, termin terakhir adalah sisa yang menjadi keuntunganku. Lumayan lebih dari 20%, dan tiap sisa termin membuat aku senang bukan main, karena ini adalah untuk tabunganku .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun