By Christie Damayanti
Hari Senin tanggal 14 November 2011 lalu, seorang teman, teman SMA dari teman gerejaku, Lendi Togap, kirim inbox Facebookku. Aku baca, ternyata, mba Opi adalah wartawati majalah Kartini. Beliu menyanyakan, apakah aku mau diwawancarai di majalah tersebut sebagai narasumber untuk tulisan di rubric Kisah Sejati. Aku tanya, darimana dia bisa tahu tentang aku dengan kesaksianku sewaktu aku melahirkan anak2ku dan tentang strokeku? Ternyata, beliau membacanya dari Kompasiana .....
Kami janjian di mallku, hari Kamis tanggal 17 November 2011, di sebuah restaurant cozy untuk berdiskusi tentang kesaksian dan 3 kesempatan untuk hidup lagi, yaitu melahirkan anakku yang kecil karena kehamilanku merupakan 'kehamilan kembar' ( anakku dan tumorku dengan besar yang sama, lihat tulisanku  Pertama Aku Lolos dari Maut, Karena Tuhan Mencintaiku ..... ), kanker rahimku yang hampir merenggut nyawaku ( lihat tulisanku Kanker Itu Hampir Merenggut Nyawaku ) serta serangan stroke yang merupakan mukjizat untukku ketika ternyata aku bisa 'bangkit' lagi, padalah secara medis aku tidak bisa bertahan hidup ( lihat tulisanku ...Peduli Stroke: Hidup Berkualitas, Jangan Seperti Kami ).
Dulu sebelum aku menderita stroke ini, aku sama sekali tidak peduli dengan kesehatanku. Walau aku tahu, bahwa tubuhku rentan terhadap penyakit, bukan hanya menghadapi stress yang berkepanjangan, tetapi juga karena gen ku merupakan gen keturunan hipertensi. Orang tuaku sudah 'wanti2' untuk aku selalu berhati2 tentang pekerjaan dan kesehatannya, tetapi aku memang tidak ambil peduli, yang penting aku bekerja sekeras2nya untuk mencari penghidupanku dan anak2ku, setelah aku menjadi 'single parent' bagi ke-2 anak2ku.
Sekarang, aku benar2 menyesal ketika Tuhan 'menegurku' untuk menjalani penyakitku, walau aku tidak 'patah arang'. Tidak, aku tidak menyesali diri, tetapi aku selalu berusaha untuk tetap semangat dan percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkanku.
Walau aku memang sudah tidak mempunyai 'gigi' lagi untuk bertempur di lapangan sebagai pekerja proyek, dan walau aku juga tidak bisa 'wira wiri' kemana2 sebagai teman yang selalu mengikuti arus kehidupan eksekutif, tetapi ternyata Tuhan tetap bisa 'memakai' aku untuk selalu bersaksi sebagai seorang wanita cacat karena stroke .....
Setelah 2 tahun di serang stroke pada Januari 2010, sampai sekarang aku belum bisa memakai tangan kananku, sehingga kehiduanku hanya memakai tangan kiri, termasuk bekerja ; memakai konputer / laptop dan menggambar. Kaki kananku memang sudah bisa diajak berjalan tetapi tetap belum bisa berjalan normal dan harus tetap berpegangan ke seseorang atau dinding, bukan karena belum bisa berjalan, tetapi sampai sekarang otakku tetap kesetimbangannya / vestibuler, belum sempurna, tetap seperti aku berjalan di atas kapal yang sedang ditemani badai ..... bergoyang terus .....
Temanku, mba Opi dan fotografer Kartini, mas Pramono, sambil makan dengan santai di hari Kamis itu, banyak bertanya2 tentang penyakitku, mulai aku ditemukan mempunya 2 buah benjolan myom sebesar bola pingpong yang menjadi 2 benjolan sebesar bola tennis di rahimku dan aku keguguran, sampai aku mati2an menjaga kandunganku ke-2 anakku dan dalam aku melahirkan anakku yang ke-2, aku hanya bisa berpasrah karena dokterku memvonis aku dan bayiku hanya mempunyai 50% - 50% untuk hidup kami karena myomku berubah menjadi tumor, walau belum menjdi kanker ( tumor ganas ). Ini kesempatan pertama aku untuk tetap hidup karena Tuhan tetap mau untuk aku bisa menjaga anak2ku sampai dewasa .....
Lalu aku harus merasakan bahwa tumorku yang sebenarnya seharusnya sudah tidak mengganggu rahimku lagi karena aku tidak hamil lagi, tetapi ternyata aku harus 'menemukan' bahwa suatu saat haidku tidak berhenti selama 2 bulan dan tetap 'deras' dan bahwa tumorku sudah berubah menjadi kanker ! Dan aku mengalami kesempatan ke-2 ketika aku sebenarnya bisa collapse jika aku tidak cepat mengambil keputusan untuk mengangkat rahimku karena tumorku mengganas, secara temanku dengan kondisi yang sama sepertiku, baru saja meninggal dunia karena myom yang berubah menjadi kanker !
Dan kesempatanku ke-3 aku bisa diselamatkan Tuhan karena DIA memang benar2 mencintaiku setelah aku diserang stroke berat yang merusak otak kiriku sehingga tubuhku lumpuh separuh sebelah kanan. Dan semua dokter2ku di Amerika dan di Jakarta mengatakan bahwa merupaka mukjizat untukku ketika aku bisa berjalan dan bekerja kembali walau aku tetap mempunyai keterbatasan ..... aku sekarang hanya seorang wanita cacat biasa .....
Aku dengan mba Opi dan mas Pram di mallku setelah wawancara selesai ..... senang bertemu dengan teman baru, sahabats .....