Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hertogenbosch (Denbosch) Ibukota Provinsi Brabanth sebagai Kota Bertaraf Internasional

10 Maret 2025   08:20 Diperbarui: 10 Maret 2025   08:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

 

Aku dengan menara air mancur naga serta stasiun Hertogenbosch dan zebra cross berwarna warni, tanda bahwa mereka mendukung LGBT .....

Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel ku terdahulu, saat ini aku keliling Eropa untuk melakukan research dan survey berkenaan denagn konsep aksesibilitas dan pemenuhan fasilitas2 bagi disabilitas dan prioritas atau lansia di Eropa.

Karena, aku sungguh tidak pernah percaya bahwa banyak orang bilang negara maju pasti ramah disabilitas. Dan, realitasnya adalah belum tentu!

Seperti yang banyak orang bilang, protocol Jakarta adalah ramah disabilitas, jelas sekali aku melihat dan merasakan sendiri bahwa daerah protocol Jakarta jalan Thamrin dan jalan Sudirman, hanya sekitar 60% saja yang ramah, sisanya benar2 nonsens! Bahkan, tentang protocol Jakarta ini, aku tuliskan dalam sebuah buku khusus, lho!

Jadi,

Sungguh aku sama sekali tidak percaya bahwa Eropa adalah negara2 maju yang full ramah disabilitas. Nyatanya?

Bisa dibaca di artikel2ku sebelumnya, bahwa ternyata negara2 Eropa mungkin hampir sama dengan Indonesia, adalah JAUH DARI ramah disabilitas!

Dan, adakah yang peduli dan mengerti bahwa disabilitas dan prioritas (lansia) ini hidup bukan di area protocol? Mereka hidup dan tinggal bahkan di area2 perkampungan kota, di permukiman2 lokal, Dimana jika protocol kota saja tidak ramah disabilitas, bagaimana dengan permukiman2 dan perkampungan perkotaannya?

Maka dari itu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun