Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Terjadi bagi Disabilitas di Bali?

3 Juni 2022   09:10 Diperbarui: 3 Juni 2022   09:20 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk disabilitas dan orang tua atau lansia, diharapkan bisa bersembahyang hanya di rumah saja. Tetapi, jika rumahnya pun membutuhkan effort bagi mereka karena undak2nnya, tetap saja mereka kaum disabilyas dan lansia, merasa tidak berdaya untuk melakukan aktifitas sehari2 nya!

Itu yang membuat aku terhenyak!

Aku terbengong2 betapa ternyata adat atau budaya Bali seperti itu, walau aku belum mendapatkan data dari referensi2 yang ada. Ini hanya aku menyampaikan kenyataan dalam omongan dengan teman warga Bali yang memang tinggal di Bali .....

Realitas ini akan kucarikan refernsinya, apakah benar bahwa Bali tidak menginginkan disabilitas dan lansia untuk menikmati kehidupan dan keindahan Bali, termasuk aku?

Ya, aku tidak bisa berjalan2 dengan kursi roda ajaibku dimanapun, kecuali di beberapa tempat yang sudah lebih peduli bagi disabilitas, tempat2 baru dan modern, seperti mall atau GWK pun, tidak semua yang bisa aku lalui .....

Bagaimana pertanyaan2 ku diatas yang kucetak miring dengan tebal? Karena itu adalah sangat penting bagi kami, bagi aku sebagai bagian dari diabilitas Indonesia?

Benarkah Bali benar2 tidak peduli, bhakan hanya sekedar menata ulang perkotaan pun tidak akan langkah yang konkrit. Bali sudah terkenal seluruh dunia, dan seharusnyalah Bali sudah memikirkan sejak lama untuk mendukung wisata Bali secara internasional!

Kenyataan2 yang sangat perih ini, membuat aku berpikir banyak. Bahwa, Bali memang sebuah pulau surge, pulau dewata bagi orang2 yang sehat, tetapi tidak bagi lansia apalagi disabilitas. Dan aku tahu persis, tidak akan bisa mengubah budaya dan kultur kehidupan dimanapun, karena tu sudah menjadi tata cara dan tradisi yang termasuk heritage, termasuk di Bali.

Tetapi,

Apakah kita/Bali tidak bisa menghargai orang2 tua kita dan kaum disabilitas sebagai warga Negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama?

Baiklah, aku akan mencari tahu sumber2 yang bisa dipercaya, untuk membahas ini .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun