By Christie Damayanti
Aku dengan latar belakang Monument Bosingak Belfry, dimana ada lonceng yang akan berdentang sebanyak 33 kali, di setiap pergantian Malam Tahun Baru, sampai sekarang.
Dan, monument ini pernah dibakar berkali2 dan dibangun juga berkali2, dan tetap berdiri sampai sekarang......
***
Jongno-Gu adalah salah satu distrik pusat Seoul, dengan banyak aktivitas, dan perpaduan yang baik antara yang baru dan yang lama. Jongno juga memiliki beberapa restoran tertua di Korea.
Ini adalah area yang bagus untuk hanya berjalan2 dan mendapatkan makanan Korea yang enak. Tapi, bukan hanya untuk berjalan2 saja, tetapi ada banyak terdapat monumen2 peniggalan Korea lama di area itu.
Jongno juga merupakan distrik Bosingak Teo, yang selalu  disebut "Jonggak Bell" atau "Lonceng Jonggak", karena kedekatannya dengan stasiun kereta bawah tanah Jonggak.
Lonceng ini, pada zaman dahulu, dibunyikan untuk menandakan dibuka atau ditutupnya gerbang tembok kota, serta keadaan darurat yang muncul.Sekarang ini, Lonceng Jonggak hanya dibunyikan setiap malam tahun baru oleh walikota Seoul, dan pejabat lainnya (kadang-kadang termasuk biksu Buddha terkemuka).
Warga Korea dapat menganggapnya seperti bola kristal yang jatuh pada Malam Tahun Baru di Times Square New York, tetapi dengan lebih banyak sejarah.
Stasiun Jonggak berada tepat dengan Jonggak Bell adalah stasiun di Jalur 1 Kereta Bawah Tanah Seoul di Korea Selatan. Terletak di Jongno, pusat kota Seoul dan terdiri dari arcade bawah tanah yang besar.
Tetapi, untuk bangunannya sendiri dimana terdapat lonceng tersebut, disebut Bosingak Belfry, atau menara lonceng, digunakan untuk menjaga waktu dan sebagai alarm kebakaran untuk melindungi dan mengingatkan kota pada saat darurat selama Dinasti Joseon.