Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yumenoshima "Pulau Impian", Tempat Pembuangan Sampah Menjadi Lapangan Panahan Olimpiade Tokyo 2020

20 Juli 2021   11:12 Diperbarui: 20 Juli 2021   11:22 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Lapangan panahan di Pulau Impian Yumanoshima, yang awalnya adalah tempat pembungan sampah Tokyo

Lapangan Panahan Yumenoshima Park telah dibangun di area Koto-ku. Setelah Olimpiade 2020, fasilitas tersebut akan menjadi tempat kompetisi panahan dan digunakan untuk berbagai kegiatan lainnya.

Terletak di dalam taman Yumenoshima (pulau impian), lapangan panahan ini akan menjadi tuan rumah acara panahan Olimpiade dan Paralimpiade.

Yumenoshima sendiri adalah sebuah, "Dream Island" atau "Island of Dream".

Yaitu sebuah distrik di Kt, Tokyo, Jepang, yang terdiri dari pulau buatan yang dibangun menggunakan tempat pembuangan sampah.

Ini bukan pulau pertama di teluk, namun pada tingkat pengisian saat ini tidak akan ada lagi ruang untuk penimbunan sampah di teluk tanpa mempengaruhi jalur pelayaran sekitar.

Pulau ini awalnya dibangun pada tahun 1930-an sebagai situs untuk Bandara Kota Tokyo yang baru untuk menggantikan Bandara Haneda. Rencana bandara diselesaikan pada tahun 1938 dan pekerjaan di pulau itu dimulai pada tahun 1939, tetapi terlambat dari jadwal karena keterbatasan sumber daya selama Perang Dunia II. Wikipedia.

Tempat pembuangan sampah?

Mulanya, aku aga heran, koq terjemahan yang ada bahwa Yumenoshima ini dahulu adalah tempat pembuangan sampah? Ga salah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun