Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Bab 11] Rencana Kepulanganku ke Jakarta

31 Mei 2021   10:34 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:40 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Aku menatap Goden Gate dari jendela kamarku. Pikiranku melayang, melepaskan diriku dari belenggu stroke. Aku ingin bebas. Aku ingin terbangan melayang, dan aku tidak mau terkukung dalam rumah sakit ini, sebagus apapun tempat ini .....

Pikiran2ku bergumul terus menerus. Mau tidak mau, aku harus memikirkannya!

Adikku sendiri sibuk dengan diskusi2 intensif tentang kepuanganku. Bolak balik keluar ruanganku, mondar mandir serta seringkali menelpon kedua orangtuaku di Jakarta untuk beberap persetujuan.

 Dan, aku hanya mampu melihat mereka mengatur kepulanganku, tanpa aku bisa berbuat apa2 .....

Selain masalah dengan fisikku yang harus terus dipantau untuk mampu aku terbang plang ke Jakarta, ternyata mereka harus memastikan pewasa  yang aku tumpangi, maskapai apapun, di dalam harus punya peralatan2 kesehatan jika aku membutuhkan emergensi.

Dan, itu memang bukan pesawat standard. Dimana di semua pesawat tidak punya peralatan kesehatan untuk emergensi, seperti untuk pasien pasca-stroke sepertiku.

Berarti, aku memang harus diterbangkan dengan pesawat khusus? Seperti apa?

Ah .....

Aku tidak tahu, seberapa besar dana yang harus dikeluarkan untukku untuk terbang pulang. Belum lagi, resiko2 yang harus aku tanggung dengan keberadaan otak kiriku yang memang sudah cacat dan saat itu masih pasha dengan darah segar .....

Mungkinkah, aku bisa selamat?

Mungkinkah, otakku mampu bertahan selama perjalanan di ribuan meter bahkan puluhan ribu meter diatas permukaan bumi?

Atau, bisa kah aku bertemu dengan anak2ku lagi di Jakarta dengan fisik dan tubuh yang minimal seperti saat itu, dengan kelumpuhan tubuh kananku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun