Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disabilitas dan Kaum Prioritas di Jepang adalah "Raja"

26 April 2020   18:23 Diperbarui: 26 April 2020   18:16 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Kaum disabilitas dan prioritas (anak2 balit dan batita) dengan orang tua mereka, dalam stroller. Mereka mengantri lift untuk mmbawa mereka keluar dari platform.

Banyak pertanyaan2 dari orang2 diluar sana, atas pa ayng bisa dilakukan oleh disabilitas di Jepang. Termasuk, banyak teman2ku di Jakarta agak bingung, bagaimana aku dengan kursi roda ajaibku, mampu tidak harus keluar kursi roda, dari keluar apartemen dipagi hari sampai masuk apatermen dimalam hari?

Bagaimana disabilitas  di atas kursi roda mengelola tangga dan trotoar?

Bagaimana mereka naik dan turun transportasi umum seperti kereta api dan bus?

Bagaimana disabilitas netra membedakan antara minuman ringan dan alkohol di mesin penjual otomatis?

Tahu, ga?

Kita semua tahu tenang Jepang, tetapi apakah kita tahu bahwa Jepang 100% bisa diakses?

 "Aksesibilitas" adalah istilah yang menggambarkan seberapa aktif suatu kota mendukung komunitas penyandang cacatnya untuk menjalani kehidupan mereka dengan cara senyaman mungkin.

Disabilitasdi seluruh dunia, tanpa terkecuali mereka yang tinggal di Jepang, berjuang untuk melakukan tugas2 yang tampaknya sederhana yang dilakukan oleh orang2 non-disabilitas begitu saja.

Namun, Jepang telah mengambil langkah maju dalam memastikan bahwa disabilitas Jepang, mereka menerima akses dan manfaat yang sama bagi warga negaranya yang non-disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun