Aku sungguh penarasan, mengapa ada 8 buah kolam, dan ini adalah kolam yang pastinya punya sejarah.
Menurut Wikipedia, kolam adalah adalah perairan di daratan yang lebih kecil ukurannya daripada danau. Kolam terbentuk secara alami atau dapat dibuat manusia.
Batasan pasti yang membedakan danau dan kolam tidak pernah tuntas. Selain ada yang memberi kriteria berdasarkan luas, ada pula yang memberi kriteria berdasarkan kemampuan tembus cahaya ke dasar terdalam atau berdasarkan kealamiannya.
Masih menurut Wikipedia, dilihat dari sisi ekologi, kolam dapat membentuk suatu ekosistem tersendiri, yang berbeda dari danau.
Jadi, mengapa harus ada 8 buah kolam?Â
Lalu aku coba menelusuri sejarah tentang 8 buah kolam di Oshino Hakkai, Narusawa Village ini.
***
Namanya adalah Kota Oshino. Menurut sejarah dari referensi yang aku baca, kota Oshino merupakan sebuah danau, tetapi selama ratusan tahun lalu danau itu mengering dan berubah menjadi sebuah desa, dengan 8 kolam mata air, disebut Hakkai.
Sehingga, kota Oshino menjadi Oshino Hakkai, yaitu sebuah kota dengan 8 kolam mata airnya.
Mata air itu menerima air dari salju yang mencair di puncak Gunung Fuji yang mengarah ke reservoir bawah tanah yang menghasilkan mata air super jernih. Karena kaitannya langsung dengan Gunung Fuji, kolam-kolam tersebut demikian sakral dan menjadi tempat yang penting bagi warga lokal, Penyembah Gunung Fuji.
Kota Oshino sendiri adalah sebuah situs yang digunakan para peziarah untuk memurnikan tubuh mereka sebagai ritual simbol kematian dan kelahiran kembali sebelum naik ke atas.
Masing-masing dari 8 kolam juga terkait dengan cerita rakyat Eight Great Dragon Kings. Sebagai dewa air dan utusan Gunung Fuji, setiap raja naga diabadikan di setiap kolam sebagai dewa.
Menurut beberapa tulisan di setiap titik pemberhentian di area Oshino Hakkai itu, kolam-kolam tersebut kedalamannya sampai 8 meter. Kita bisa melihat di beberapa kolam yang dirawat dengan baik, dasar kolam dengan pantulan biru serta berbagai jenis ikan-ikan berenang-renang di sekitarnya.
Ada juga beberapa kolam yang benar-benar dipertahankan sesuai dengan aslinya, tanpa di upgrade sebagai kolam wisata, seperti kolam pertama dan kedua yang cukup besar dan di-upgrade sebagai titik wisata.
Kami sempat berkeliling di Oshino Hakkai, melalui 8 buah kolamnya. Tetapi karena keterbatasan waktu dan awan mendung yang bergelayut semakin berat, kami melewatkan 2 kolam untuk berfoto karena posisinya susah untukku untuk datang ke sana.
Kolam Waku-Ike
Tempat itu adalah situs pemotretan terkenal untuk setiap musim. Kolam yang terbesar dan di-upgrade sebagai titik wisata utama di sana. Setiap kolam diberi nama berdasarkan sifat-sifat kolam yang berbeda.
Waku-Ike adalah kolam yang menyapa kita di pusat desa dan mencerminkan pemandangan yang selalu berubah di permukaannya saat kita berjalan. Riak-riak air karena banyak ikan-ikan berenang, itulah yang membuat kolam ini selalu berubah.
Dengan kualitas air dan lokasi pusatnya, ini merupakan representasi terbaik dari yang terbaik di Oshino Hakkai. Sehingga, kolam ini di-upgrade untuk menyapa pengunjung pada awalnya, sebelum masuk lebih ke dalam lagi.
Dicampur dengan kejernihan air dan posisi latar belakang yang sempurna, tempat ini juga memiliki bidikan pemandangan terbaik dengan Gunung Fuji di latar belakang. Atau, bagi mereka yang tidak melihat Gunung Fuji di latar belakang, efek cermin kolam juga menciptakan ilusi ikan 'nijimasu' kolam yang berenang di langit.
Memang, kolam ini benar-benar mereprentasikan sebuah tempat seperti surga, bagian dari sebuah desa kecil bernama Oshino Hakkai.
Ini kolam terkecil, berdampingan dengan kolam pertama. Pengunjung bisa memegang air kolam ini yang dingin dan bisa meminumnya jika mau.
Secara legenda, kolam ini disebuh "Kolam Katak Raksasa", karena berdasarkan cerita rakyat purba tentang seorang gadis yang diseret ke kolam ini oleh katak raksasa yang tinggal di bawah bumi, dan katanya, jika ada barang jatuh ke kolam ini, barang tersebut akan hilang .
Kolam Choshi-Ike kalau diterjemahkan adalah kolam simpul cinta. Ini kolam ke-3 dari 8 kolam di Oshino Hakkai.
Kolam ini memang tersembunyi dan agak susah diketahui, karena berada di dalam desa ini. Tersembunyi di jalur sepanjang tepi sungai di belakang padang rumput.
Cerita legendanya adalah sepasang pengantin baru dan melemparkan dirinya ke dalam kolam sambil memeluk pasangannya. Entah mengapa terjadi.
Ketika aku mencari arti kata "Sokonashiike", yaitu kolam tanpa dasar. Entah mengapa disebut seperti itu, mungkin karena kolam ini sebagai adat kepercayaan turun temurun. Ini kolam ke-4, kolam yang aku susah untuk ke sana. Berada di belakang rumah-rumah beratapkan jerami.
Bahwa untuk mencuci sembarangan di kolam ini, akan diambil langsung oleh pusaran air kolam dan hilang untuk selamanya. Itu karena "murka Tuhan", bagi yang percaya.
Ini adalah kolam ke-5, salah satu yang juga tidak kami datangi, sebuah kolam yang merefleksi Gunung Fuji.
Legenda mengatakan danau ini memiliki kekuatan spiritual untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat dalam segala hal. Keheningan air di kolam ini juga menciptakan efek yang mencerminkan Gunung Fuji terbalik di permukaannya.
Kolam ke-6 dan ke-7 ini berdekatan, hanya dibatasi oleh pagar tamanan. Katanya, jika musim semi, bunga-bunga liar Iris akan tumbuh mengelilingnya, sehingga pengunjung akan ternganga melihatnya. Katanya lagi, air kolam ini juga bisa menyembuhkan penyakit kulit, jika kita mandi di kolam ini.
Artinya Kolam Nigori-Ike adalah kolam lumpur. Air keruh yang berubah jernih dalam gelas, itu kata banyak orang yang aku baca di beberapa referensi. Meskipun semua kolam ini merupakan mata air dan airnya jernih, ironisnya kolam Nigori-Ike ini dikatakan "tidak bersih" karena suatu alasan.
Kupikir, tidak bersih itu bukan karena tercemar, tetapi karena banyak lumpur, sehingga menjadi keruh. Jika dari cerita legenda, konon suatu saat seseolah sedang minum teh dari air kolam ini. Lalu, ada seorang pengemis meminta air kepada orang yang sedang minum teh. Tetapi tidak diberikan, dan tiba-tiba kolam ini menjadi keruh.
Tetapi, jika air kolam ini dimasukkan ke sebuah gelas, katanya air kolam berubah menjadi jernih, jika mempercayainya.
Ini adalah "kolam ajaib" dan sangat keramat. Dijuluki 'air bersih ajaib', itu digunakan untuk membersihkan para peziarah dan luka-luka mereka sebelum ziarah mereka. Masih sangat diyakini bahwa membawa mata air ini ke Gunung Fuji akan memastikan perjalanan yang aman.
Ini adalah yang terjauh dari desa ('deguchi' berarti 'keluar') dan memiliki kuil Inari Shinto di hutan yang menghadap ke kolam. Merupakan kolam ke-8, kolam terakhir di ujung desa Oshino Hakkai ini.
Semua negara pasti mempunyai sejarah dan legenda sendiri-sendiri. Cerita-cerita rakyat mereka pun beraneka ragam. Tidak salah memang, jika sejarah bercampur legenda dan cerita rakyat itu terus muncul di dunia modern sekarang ini.
Jepang, sebagai salah satu negara termodern di dunia dengan teknologi serba tinggi, tetap mempertahankan tradisi tentang legenda dan cerita rakyatnya. Jepang sudah terkenal sebagai negara yang peduli dengan akar tradisionalnya. Jepang pun tetap terus melestarikan semuanya, sebagai cikal bakal salah satu negara dunia yang kuat dan modern saat ini.
