By Christie Damayanti
Aku dengan latar depan diorama Kereta jepang dan Castle Jepang + 4 karya seni "Manga" yang semuanya aku bawa dari Jepang, serta latar belakan koleksi2 filateli ku dalam 120 frames (60 panel).
***
Selama aku menggelar pameran2ku dari pertama sampai sekarang, susah sekali aku mengajak teman2 filatelis utuk ikut bergabung berpameran denganku. Entah karena apa, tetapi aku dengat mereka merasa tidak percaya diri untuk berpameran.
Tetapi, aku selalu mengajak teman2 filatelisku lewat undangan di medsos2ku. Barang siapa yang berminat ikut berpameran denganku, mri kita bicara untuk menyatukan konsep .....
Tahun 2014, anak2 filatelis muda dari sekolah tempat Bu Ani Dasadim mengajar, sempat beberapa anak ikut pameranku bertajuk "Kain2 Nusantara" di MURI Galley MOI Kelapa Gading selama 7 hari di bulan November, dimana aku mendapat Rekor MURI Internasional.
Lalu tahun 2018 lalu, akhirnya Pak Sudjono seorang filatelis senior yang focus dengan tema Pramuka, mau ikit berpameran bersamku di Bassura City Mall, bertema MEMORABILIA. Saat itu, aku merasa senang sekali, akhirnya ada yang mau dan berani untuk ikit berpameran bersamaku.
Dan tahun 2019 ini, aku melebarkan sayapku. Bukan hanya mengajak filatelis ikut berpameran bersamaku saja, tetapi tema Jepang yang sedang viral dimanapu di seluruh dunia, membawa teman2 baru yang bisa berpartisipasi untuk mengedukasi masyarakat tentang kegiatan2 yang berguna.
Aku menggelar Pameran Filateli Kreatif "Everyday is a Journey" in Japan di Central Park Mall, selama 7 hari sejak tanggal 7 Oktober -- 13 Oktober 2019, dan Pak Sudjono dengan tema "Pramuka Jepang" nya.Â
Lalu aku juga mengajak mas Oka Mukti, seorang traveler terutama Jepang, yang faham sekali tentang Jepang dan bagaimna mencapai tempat2 yang agak sudah mencarinya jika tidak lewat tour.
Selain mas Oka Mukti, aku juga mengajak sebuah yayasan yang menaungi teman2 disabilitas rungu, Precious One dengan karya nya yang viral, MiniMe Boneka Kertas.Â
Precious One memang bukan berpameran tentang Jepang tetapi mereka berkarya dengan tangannya, handycraft yang sebagian bertajuk Jepang untuk di jual. Memsng ini juga merupakan kegiatan CSR bagi Central Park Mall.
Â
Yang terakhir, aku juga mengajak beberapa remaja yang gemar menggambar Manga, untuk ikut berpameran. Mereka memang masing malu2 dan tidak percaya diri, tetapi aku terus "memaksa" mereka untuk mulai "keluar dari kepompong" untuk berkarya bagi dunia.
Alvin anak remaja SMA, teman mas Oka mulanya sangat semangat tetapi mundur, entah karena apa. Orang tua dan tantenya terus membujuknya, tetapi tetap saja tidak mau ikut. Ya sudah, tidak apa2 .....
Lalu, aku mengajak Christie (namanya sama dengan namaku, dan aku selalu bingung memanggilnya, jadi aneh, hihihi .....), seorang remaja kuliahan, keponakan sahabatku SMA, Dhesie. Christie akan datang hari Jumat, Sabtu dan Minguu saja karena dia harus kuliah.
Nah, dengan konsep kolaborasi tentang Jepang seperti ini, aku semakin semangat untuk memberikan wawasan dan cara pandang yang berbeda untuk sebuah karya bagi dunia .....
                                                                Â
  ***
Pameran 2019 yang ke-18 kali ini, memang oenuh dengan warna. Konsepnya memang bertajuktentang Jepang, semua ala jepang. Bukan aku tidak cinta Indonesia, tetapi seni sebuah karya itu tidak bisa dibatasi.
Bagaimana kita harus mencintai dunia, jika kita tidak mencintai negeri kita sendiri?
Konsep itu yang tertanam di hatiku. Jadi, ketika aku berani memaparkan indahnya dunia lewat Jepang, berarti aku tetap dan selalu mencintai Indonesia. Dan aku memang sangat mencinai Indonesia .....
Respon pengunjung mall apalagi yang sempat melihat pameran ini, sangat positif. Berbondong2 mereka datang. Awalnya, mereka tertarik dengan warna warni diorama kereta Jepang ku. Lalu, bertanya2 di mejaku, sambil aku pamerkan karya MiniMe dari Precious One.
Setelah itu, aku tawarkan untuk melihat2 panel2 koleksi filateliku. Aku berjalan dengan mereka, sampai mereka harus keluar dari area pameran. Dan aku sangat berterima kasih, walau hanya beberapa menit saja. Yang jelas, mereka sudah menerikan konsep inspirasiku .....
Setiap saat, seperti itulah caraku untuk mengedukasi masyarakat. Tidak memaksa dan tidak membuat mereka 'takut' dengan iming2 sesuatu. Dan setiap pameran2ku sebelumnya, justru mereka akan datang lagi ke area pameranku di hari2 selanjutnya .....
Inspirasi Jepang memang sedang booming. Tidak ada salahnya jika kita ikut "mendompleng" nya. Dengan berbagai cara, Jepang bisa memberikan inspiasi bagi anak2 muda.
Karena inspirasi Jepang untukku lebih kepada ingin memperkenalkan anakku Michelle, yang dengan mimpi2 nya sewaktu TK, mampu membawanya ke Negerin Sakura ini, dengan segudang prestasi walau baru 2,5 tahun dia disana.
Jika Michelle bukan anakku, pun aku tetap berkata bahwa,
"Anak seperti dia adalah anak yang luar biasa! Mampu membawa aku berkarya luar biasa tentang Jepang!"
Jadi, tidak ada salah nya juga, jika aku mengajak beberapa teman dan sahabat yang mau berkarya bersama2 dalam sebuah pameran ini. Dan, aku pun akan terus mengajak siapapun yang ingin bersama berkarya bagi dunia lewat berbagai cara, salah satunya berpameran bersama ......