Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Menteri Rudiantara Mengabulkan Permohonanku

20 Oktober 2019   20:32 Diperbarui: 22 Oktober 2019   21:14 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bp Rudiantara benar2 santai, menemuiku, berdiskusi dengan ku tentang filateli kreatif dan mengabulkan permohonanku untuk panel2 sebagai media berpameran.| Dokumentasi pribadi

Tidak hanya persahabatanku dengan Kementerian Kominfo RI dan PT Pos Indonesia, ketika Tuhan berkenan untuk aku bisa bertemu dengan Menteri Kominfo RI Rudiantara (Kabinet Kerja), sekitar pertengahan tahun 2018. Mengapa dan bagaimana aku bisa bertemu dengan beliau?

Ketika aku sering mengadakan pameran-pameran Filateli Kreatif, bahkan sudah 17 kali aku berpameran, aku tetap tidak mendapat dukungan dari "induk" filateli Indonesia. Susah sekali aku mendapatkan panel-panel, sebagai media untuk memamerkan koleksi-koleksiku.

Bahkan, beberapa kali aku harus bersitegang untuk mendapatkan panel-panel tersebut, karena aku harus membayar puluhan juta untuk itu! Lihat tulisanku di sini Persiapan Pameranku, Dijaga oleh 'Malaikat' Tuhan.

Tetapi baiklah, aku tidak akan berbicara tentang ini, aku ingin menuliskan sebuah kesaksian tentang seorang Menteri, yang sangat peduli kepada warga neraganya, aku salah satunya.

***

Sebenarnya, aku sudah dua kali bertemu dengan Pak Rudiantara, tetapi tidak khusus,ketika ada even filateli. Salah satunya adalah di Hotel Sahid dan aku memohon beliau untuk mengendors buku Filateli Kreatifku yang pertama, tahun 2015.

Buku Fileteli Kreatif ku pertama, Bp Rudiantara mengendors, terima kasih pak .....| Dokumentasi pribadi
Buku Fileteli Kreatif ku pertama, Bp Rudiantara mengendors, terima kasih pak .....| Dokumentasi pribadi
Pertemuan tidak sengaja, yang berbntut manis, dengan endors beliau untuk buku Filateli Kreatifku yang pertama|Dokumentasi pribadi
Pertemuan tidak sengaja, yang berbntut manis, dengan endors beliau untuk buku Filateli Kreatifku yang pertama|Dokumentasi pribadi
Medio Juli 2018, di Kementerian Kominfo RI,

Siang itu, aku siap bertemu dengan Pak Rudiantara, setelah seorang teman memberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan beliau, beberapa hari sebelumnya.

Begitu aku turun dari mobil di pekarangan kantor Kemeneterian Kominfo RI di Jl. Medan Merdeka Barat, aku sudah melihat beliau turun dari lobi, bersama tamunya, dan aku justru naik ke lobi.

Aku menunggu di lobi lantai 7, tempat Rudiantara berkantor. Sesuai dengan jam yang disepakati, aku dipanggil ke dalam, setelah aku melihat Pak Rudiantara masuk ke dalam, aku sangat excited!

"Sebentar lagi! Sebentar lagi!", begitu aku berpikir excited sambal terus tersenyum.

Diantar oleh seorang sekretarisnya, aku melangkah masuk ke ruang tunggu dan menunggu Pak Rudiantara masuk dan menemuiku. Duh...

Tidak lama kemudian, Pak Rudiantara masuk dengan senyum dan menyapaku dengan sangat ramah!

"Halo, apa kabar, mba?"

Wah, ramah sekali! Bahkan, dengan santainya beliau menyapaku dengan sebutan "mbak", bukan "ibu", seperti semua orang secara formil. Dan aku langsung akrab dengan suasana di sana.

Didampingi oleh seorang sahabat Pak Rudiantara, dengan seorang sekretarisnya, Pak Rudiantara sangat ramah dan membawa aku melayang-melayang karena gembira!

Aku membawa beberapa sample koleksi filateli kreatifku untuk kupertunjukkan kepada beliau. Tentang sebuah hobi yang sangat keren, penuh dengan kreatifitas dan mengedukasi masyarakat. Aku memberikan satu persatu odner-odner yang kubawa, dan pak Rudiantara serius menikmatinya. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Betapa aku berceloteh dengan semangat, sementara Bp Rudiantara serius melihat2 koleksiku .....| Dokumentasi pribadi
Betapa aku berceloteh dengan semangat, sementara Bp Rudiantara serius melihat2 koleksiku .....| Dokumentasi pribadi
Aku menatapnya sambal tersenyum. Sahabat baik pak Rudiantara, mengabadikannya, lihatlah! Betapa beliau sangat menikmatinya, dan aku terus berceloteh, bicara banyak tenang kegiatanku berkarya untuk Filateli Kreatif Indonesia.

Aku membawa tema arsitektur dan kain-kain nusantara Indonesia. Kekagumannya sangat jelas terpancar di wajah beliau. Aku memang sengaja membawa tema ini, karena oprangki-oprangki dengan tema itu sangat menggugah rasa dan kebanggaan.

2 buah odner tebal berisi masing-masing sekitar 70 lembar itu, habis dilalap beliau, tanpa beliau sadar bahwa waktunya cukup banyak untuk menikmatinya! Padahal, awalnya aku hanya diberi waktu hanya 1 jam saja. Aku tersenyum dan aku bahagia.

Beliau memang bukan seorang filatelist, dan beliau adalah seorang Menteri. Tetapi, beliau terlihat sangat kagum dengan karya desain perangko-perangko, Indonesia dan mancanegara. Tak putus-putus aku "mengedukasi" beliau tentang Filateli Kreatif, sampai dua buah odner itu habis satu per satu lembar terkuak.

Puas dengan odner-odnernya, aku kembali lebih serius.

Konsep Filateli Kreatif ini, kuketengahkan sebaiknya dan seharusnya busa dipamerkan kepada layak masyarakat untuk mengedukasinya. Karena apapun alasanya, perangko menurutku juga merupakan "identitas bangsa".

Karena, dalam sebuah perangko atau benda2 pis lainnya, tercermin kebanggaan akan sebuah negara. Jadi, tidak salah jika aku mulai "mendekati" beliau untuk meminta solusi tentang apa yang aku hadapi di semua kegiatan pameran-pameranku.

Aku buka bukuti-bukti surat tentang kesulitanku untuk mendapatkan panel-panel untuk berpameran, setiap kali. Aku katakan, bahkan sebagai seorang warga negara, aku butuh tempat untuk bersandar, supaya aku bisa ikut membangun bangsa.

Jika seorang warga negara yang tidak mempunyai modal untuk berkarya, bagaimana caranya? Seharusnya aku diayomi oleh sebuah "payung" dari masing-masing institusi. Jika aku bergerak di dunia filateli, tidak salah jika aku menyebut PFI (Perkumpulan Filateli Indonesia) sebagai payungku.

Tetapi pada kenyataannya, aku sama sekali tidak didukung ketika mengadakan pameran, bahkan aku diminta mengeluarkan dana puluhan juta untuk mendapatkan panel-[anel yang aku butuhkan.

Pak Rudiantara membaca surat-suratky dan bukti-bukti yang aku copy kan untuk beliau. Beliau sangat serius. Berkali-kali, beliau mengernyitkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu, beliau diam dan aku terus berceloteh serius tentang kebutuhan-kebutuhanku untuk panel-panel pameran.

Aku bilang, minimal untuk pameranku, aku membutuhkan 50 panel (atau 100 frames). Memang bukan hanya untukku saja, tetapi untuk keperluan filatelis-filatelis yang tidak mampu "meminjam" kepada PFI dengan harga sewa yang begitu sangat mahal (ditetapkan 1 panel atau 2 frames adalah 1 juta Rupiah!)

Pak Rudiantara menelpon beberapa orang, salah satunya Ikhsan Baidirus, Direktur PT Pos Indonesia, bagian dari jajaran di bawahnya. Speakernya dibuka, supaya aku bisa ikut mendengarkan. Betapa terkejutnya Pak Ikhsan, ketika ternyata aku berada bersama Bapak Menteri.

Dan kami bertiga, saling berbicara tentang apa yang memang harus dibicarakan.

Tiba-tiba, suara menggelegar. Pak Rudiantara mengagetkanku. Ia berkata, "Mba Christie, saya pastikan akhir tahun ini (tahun 2018 lalu) saya akan berikan minimal 50 panel (100 frames) untukmu!"

Wow... Aku terbelalak! Sungguh, aku terpana!

Walau memang belum terjadi, walau aku belum atau tidak mengenal beliau sebagai Menteri atau sebagai pribadi, tetapi pernyataannya sungguh membiusku!

Walau mungkin itu hanya sebuak pernyataan biasa saja, tetapi aku kok sangat yakin.

Tuhan mengabulkan doa-doaku untuk aku tetap terus bisa berkaraya untuk Indoensia.

Setelah pernyataan beliau yang aku pegang erat dalam hati, dan aku akan melaporkannya kepada Kementerian Kominfo RI di bawahnya, suasana semakin pecah dengan kebahagiaan.

Beliau masuk ke ruang kerjanya, agak lama sementara aku membereskan barang-barangku. Beliau masuk lagi ke ruang tempat aku berada.

Dan ternyata, beliau memberikan 2 sampul dengan tanda tangan beliau dengan Ibu Mega! Beliau memberikan untukku! Astagaaaaaa .....

Koleksi pribadi, dari Bp Rudiantara ......| Dokumentasi pribadi
Koleksi pribadi, dari Bp Rudiantara ......| Dokumentasi pribadi
Mungkin, bagi orang biasa, itu biasa-biasa saja, tetapi untuk seorang fialetis, termasuk aku, itu adalah SESUATU YANG SANGAT BERHARGA!

Medio Januari 2019, di Kementrian Kominfo RI juga,

Aku bertemu dengagn Pak Ikhsan Baidirus untuk dukungan rencana Pameran tema Jepang, yang ingin aku selenggarakan di bulan Oktober 2019. Dan, berita menggembirakan pertama yang aku dengar di tahun 2019 awal itu adalah, "Bu Christie, gara2-garaibu kita mendapat 50 panel dari pak Rudiantara", kata Pak Ikhsan Baidirus

Puji Tuhan ... Puji Tuhan ... Puji Tuhan ...

***

Kesaksianku ini benar-benar memukau. Beberapa kesaksianku tentang pejabat-pejabat negara memberiku banyak pelajaran.

Pertama, ketika aku berada di satu meja untuk makan siang dengan Pak Jokowi sebagai Presiden RI, di Istana Negara, Desember 2015.

Kedua, ketika aku berada di Balaikota untuk berdiskusi dengan Pak Ahok, dan aku bisa melucurkan bukuku tentang Jakarta dan Pameran Filateli Kreatif tema Jakarta, di Balai Agung, Mei 2016.

Ketiga, ketika Pak Rudiantara yang menerimaku untuk berdiskusi dan aku mendapatkan apa yang aku butuhkan untuk berpameran, di Kementerian Kominfo RI, Juli 2018.

Kesaksianku adalah pelajaran-pelajaranku, bahwa tidak ada yang perlu ditakuti untuk sebuah karya bagi Indonesia, bagi dunia, dan bagi Tuhan.

Semua bisa dilakukan, yang mungkin kita tidak tahu bagaimana caranya, tetapi tetaplah semangat, berusaha dan terus berdoa.

Tetap percaya dengan apa yang kita yakini dan terus bersyukur dengan apa yang kita terima semuanya akan terus mengadilkan sebuah inspirasi.

Bahwa, apapun yang terjadi, tetaplah melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun