Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Infrastruktur Masa Depan Jepang dalam Teknologi, Manga, Animee dan Segala Macam Keunikannya

20 Juli 2019   21:02 Diperbarui: 24 Juli 2019   23:45 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan, ternyata Jepang benar2 sebuah negeri yang tidak pernah menyerah. Bahkan, lambang bendera Jepang pun menyatakan sebuah optimisme tentang sebuah negeri yang akan mempunyai matahari terus menerus, tanpa malam hari.

Artinya, negeri ini sempat mempunyai jajahan dimana2, diseluruh dunia, sehingga negeri2 jajahan nya itu, mataasi terus bersinar. Negara 1, malam, tetapi Negara yang lain, tetap siang. Terus begitu .....

Optimisme Jepang juga terlihat dari "bagaimana negeri ini berusaha membangun infrastruktur untuk masa depannya".

Infrastruktur2 yang bagaimana?

Bukannya Jepang sudah sangat lengkap dan sangat siap, bahkan, menghadapi masa depan, dengan teknologi2 yang terbaik di dunia?

Jelas, infrastruktur2 itu bukan sembarang infrastruktur biasa. Tetapi, infrastruktur yang sangat berbeda, guna menyambut generasi2 milenial di ujung sana .....

Konsepnya adalah demikian,

Jepang sudah mulai kehilangan akal untuk menambah jumlah penduduk yang lahir dari generasi2 muda keluarga2 muda. Termasuk di negara2 barat, yang juga sangat tidak mudah dan mau untuk mempunyai keturunan.

Lalu, bagaimana caranya "menghasilkan" generasi muda jepang?

Sepertinya, akhirnya mereka sadar tentang ini, bahwa negeri ini mungkin tdak kan bisa "melahirkan" keturunan Jepang untuk membangun Negara mereka. Artinya, sepertinya dengan kesadaran itu, mereka mulai berpikir untuk "melahirkan" generasi baru Jepang, dengan mendatangkan anak2 muda dunia untuk masuk ke Jepang?

Lah? Bagaimana mungkin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun