Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gempa dan Badai yang Sering Melanda Jepang, Michelle dalam Badai Salju di Chiba

27 Juli 2018   12:04 Diperbarui: 27 Juli 2018   12:11 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Itu Cuma sekedar ulasan bahwa Negara Jepang memang sebuah Negara yang rawan gempa. Dan tidakheran, ketika Jepang berlomba untuk mencari cara dan solusi untuk "menahan" atau menyelamatkan negranya dari gempa.

Mereka berlomba menciptakan banyak alat atau fasilitas untuk menyekamatkan Negara dan masyarakatnya dari gempa. Walau gempa adalah fenomena alam, dan tidak ada satu orang pun yang bisa menahan alam, "orang2 ber-IQ tinggi" dalam berkarya bagi negaranya, ahli2 gempa itu dari Jepang!

Setidaknya, ketika alam semakin menghancurkan Jepang dengan berbagai gempa, masyarakat Jepang terus belajar, bagaimana bisa lolos dari gempa. Dan prose situ terus berjalan .....

OK lah .....

Gempa adalah fenomena alam. Gempa pun adalah ciptaan Tuhan. Apapun itu, apapun yang terjadi, tidak ada yang mau mati karena gempa, bukan Apalagi, seorang ibu yang mempunyai seorang anak yang benar-benar bermimpi untuk tinggal dan bekerja di Jepang, sejak TK! Itulah AKU.....

Ketika Michelle selalu bercerita tenatng impiannya untuk sekolah, kuliah, bekerja dan tinggal di Jepang, awalnya aku tidak terlalu dipikirkan. Tetapi, setetlah dia lulus SMA tahun lalu dan dia pun serius ke Jepang, akhirnya dalam usia 17 tahun dia terbang ke negeri impiannya.....

Aku tahu, kita bisa mati kapan saja, dan dimana saja bahkan karena apa saja. TEtapi, dengagn Michelle anakku sudah disana sambil terus merajut mimpi2nya, aku merasa dia berada di titian belah tujuh. Dan pada keyaannya adalah demikian.

Empat kali aku ke Jepang untuk menegoknya tahun 2017 lalu dan 2 kali di tahun 2018. Dan enam kali juga aku merasakan sebuah gempa, walau kecil, ketika aku disana.

Pertama kali sewaktu musim panas tahun 2017. Sektar jam 2 pagi, ketika aku sedang tidur, aku merasakan getaran yang cukup besar. Anakku pun terbangun. Lampu bergoyang2 dan bunyi barang2 bergetar, membuat aku sedikit ketakutan.

Hanya sekitar dua atau tiga menit, getaran itupun berhenti. Dan paginya, laporan pandangan mata tidak ada korban apapun, tetapi memang dirasakan di beberapa lokasi di Tokyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun