Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi Stasiun

14 Februari 2018   15:23 Diperbarui: 14 Februari 2018   15:30 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hihihi ..... otakku saja yang error, ya?

Posisi parkir sepeda ini, pas bersebelahan dengan kursi roda ajaibku, yang nyaman melaju diatas trotoar. Bahwa trotoar atau pedestrian ini, sama sekali tidak terganggu, ketika sebagian (kecil) dipakai sebagai tempat penyewaan sepeda. Dan dengan harga sewa yang relative murah antara 100 Yen sampai 150 Yen per-hari, pemilik sepeda tidak perlu pusing2 untuk memarkirkan sepedanya, walau siap sepedanya kebasahan jika hujan .....

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Walaupun "jalan tikus", coba lihat kebersihan dan kenyamannya ...../Dokumen pribadi
Walaupun "jalan tikus", coba lihat kebersihan dan kenyamannya ...../Dokumen pribadi
Karena Meisei School adalah sekolah Bahasa Jepang, tentu murid2ya adalah anak2 dan remaja yang ingin belajar berbahasa Jepang, entah untuk tujuan apa. Sebagian besar adalah untuk sekolah lanjutan atau kuliah di Jepang, dan sebagian lagi mereka yang sudah lulus kuliah di Negara nya dan ingin beerja di Jepang.

Dan memang demikian itulah adanya. Mereka adalah anak2 remaja dan pemuda2 Asia, termasuk Indonesia, yang tidak berbahasa Jepang. Ada yang dari Indonesia, China, Bhutan, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina. Sehingga, di "jalan tikus" ini lah yang menajdi favorite mereka.

Mereka tertawa sambil berteriak2 jika selesai sekolah, menuju ke stasiun, untuk pulang ke apartemen mereka masing2, atau untuk bekerja. Dan keceriaan mereka sungguh menjadi sebuah 'fenomena' di lingkungan ini. Mereka selalu berbaris rapi, sambil ketawa ketiwi. Jika ada yang ingin membeli sesuatu, mereka menunggu di depan toko. Lalu berjala lagi, sampai ke stasiun, dan berpisah menuju kereta masing2 .....

Kebahagiaan apa yang tidak mereka rasakan dengan kehidupan seperti ini di Ryogoku?

Mereka adalah anak2 remaja dan pemuda harapan masing2 negara mereka. Dan aku sangat beruntung, Michelle adalah salah satunya, yang berada di dalamnya sebagai pemuda harapan Indonesia ......

By Christie Damayanti

Sebelumnya :

Menikmati Kehidupan di Ryogoku

"Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati Jepang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun