Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman (Bermain) Ramah Disabilitas? "Lebay" Ah!

22 September 2017   11:41 Diperbarui: 22 September 2017   19:44 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman dan Taman Bermain

Taman atau taman bermain juga diaplikasikan sebagai sarana edukasi ke kesemoatan bagi anak2 berkebutuhan khusus, dan juga untuk anak2 normal. Tetapi ketika anak2 normal mampu bermain dengan riang gembira di taman bermain, tidak demikian bagi anak2 disabled, yang berkebutuhan khusus.

Bagi anak2 disabled, efek psikologisnya lebih individualis, karena di taman bermain 'ramah disabilitas', di desain dengan tepat, yang akan memberikan  tingkat sosialisasi yang tinggi bagi mereka.

Konsepnya adalah 'keterbukaan dan kesempatan', dengan memainkan perbedaan leveling. Bermain dengagn perubahan leveling, lrwat desain ramp, tetapi ada juga di desain dengan undakan2 atau anak tangga, untuk melatih kaki2 mereka, serta ketangkasan mereka untuk berjalan.

Jika sebenarnya anak kita tidak bisa berjalan karena sesuau hal, mungkij dengan terapi di taman ini, ada kesempatan anak kita belajar berjalan. Dan jika anak2 kita memang tidak mempunyai kaki, di taman ini ada kesempatan untuk melatih percara diri mereka dengan bermain leveling di taan bermain ini di atas kursi roda.

Untuk taman bermain ini dengan menggunakan leveling, ramp dan tangga, sesuai dengan persyaratan Kepmen PU No.486 tahun 1998.

Ramp, merupakan jalur sirulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternative bagi orang2 yang tidak bisa menggunakan tangga. Persyaratan untuk ramp di dalam bangunan, kemiringannya TIDAK BOLEH LEBIH DARI 7 DERAJAT,dan di luar banguanan TIDAK BOLEH LEBIH DARI 6 DERAJAT.

www.un.org
www.un.org
 

Contoh kemiringan ramp, yang bisa membahayakan terutama pagi penyandang disabilitas

www.un.org
www.un.org
 

Standardisasi sebuah ramp, terutama bagi penyandang disabilitas.

 Standardisasi tentang membangun ramp sebenarnya cukup banyak, untuk memberikan kenyaman bagi penyandang disabilitas. Tetapi yang aku tuliskan sekarang adalah yang benar2 dasar sebuah ramp, yang bisa langsung diaplikasikan ke dalam desain dan perancangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun