Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

'Carica' : Buahnya Para Dewa di Dataran Tinggi Dieng

25 Januari 2012   06:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:28 8173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_166092" align="aligncenter" width="642" caption="fruitipedia.com"][/caption]

Jika aku jalan2 ke daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, banyak sekali panganan dan jajann untuk oleh2 atau juga untuk langsung dimakan. Jika dari / atau ke Purwokerto ( tempat keluarga mamaku ) ke / atau dari Yogyakarta, kadang2 melewati Kebumen ( jalan selatan ) dan kadang2 lewat Wonosobo ( jalan tengah ). Jika melewat Kebumen, sebelumnya kami lewat Sumpiuh dan Gombong,dan disana kami selalu mampir untuk makan bebek ...... hmmmmm, bebeknya gemuk2 dan rasanya lebih manis dan legit dibanding dengan bebek Jakarta. Ada yang dibakar, digorengan atau di bikin sop. Dan ada pula yang di sate. Jika satenya masih ada ( biasanya justru lebih cepat habis ), kami sering hanya membeli sate dan dimakan di jalan  ..... coba deh rasakan nikmatnya, bebek Gombong .....

Tetapi jika kami lewat Wonosobo, lebih banyak lagi panganan yang bisa dibawa serta untuk oleh2. Bukan hanya jajanan, tetapi pemandanannya lebih indah dibanding lewat selatan ( lihat tulisanku 'Sapaan Magis Para Dewa' di Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo ). Biasanya, kita selalu makan di dataran Dieng, dan yang paling aku suka adalah jamur ..... sop jamur, jamur goreng atau tumis jamur ....

Dan ada 1 oleh2 yang aku paling suka adalah sebuah manisan, yaitu Manisan Carica. Siapa yang tidak tahun carica? Sedikit aku cari referensi dari Google, bahwa carica adalah pepaya kecil, yang hanya tumbuh di dataran tinggi, di 1.500 sampai 3.000 m diatas permukaan laut. Nama latinnya Vasconcellea Cundinamarcensis, termasuk Family Caricaceae dan asalnya dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Nama yang indah .....

Seperti  2 tulisanku tentang Dataran Tinggi Dieng ( lihat tulisanku  Gunung dan Dataran Tinggi Dieng: Negeri Para Dewa ), buah carica ini mungkin memang ditujukan oleh 'para dewa'. Dengan daging buah yang secara bisa disebut seperti papaya tetapi bisa juga seperti mangga. Dengan warna kuning keemasan dan baunya yang khas, harum menggiurkan, buah carica buat aku merupakan 'buahnya para dewa' .....

1327473557451499698
1327473557451499698

Buah carica yang sudah masak, seperti papaya tetapi lebih kecil dan warnanya benar2 kuning atau kuning kemerahan ( jenis yang lain ). Bijinya pun bisa cepat tumbuh, tetapi di dataran tinggi.

Pohon carica ini bisa mencapai 10 meter dengan sedikit cabang, seperti pepaya ada umumnya. Buahnya benar2 pepaya tetapi kecil, panjangnya antara 6 - 15 cm. Seperti pepaya, jika masih muda berwarna hijau dan jika sudah masak berwarna kuning atau kuning kemerahan. Tetapi carica jika dagingnya di makan langsung, agak sepat, tidak seperti pepaya. Daging buah carica biasanya diawetkan dalam cairan sirup atau dimasak sebagai sayuran. Dan daging buahnya texturenya seperti mangga, bukan seperti pepaya.

1327473581496681976
1327473581496681976

13274736151547688878
13274736151547688878

1toples selai sebanyak 350 gram harganya sangat murah, sudah di awetkan dengan sirup khusus dan bisa bertahan sekitar 1 tahun jika belum dibuka. Jika sudah dibuka, harus dihabiskan atau dimasukkan di lemari es karena rasanya lama2 menjadi asam .....

Carica dibawa ke Indonesia pada masa menjelang Perang Dunia II oleh pemerintahan Hindia Belanda, dan dikembangkan di dataran tinggi Dieng, dan sampai sekarang, carica menjadi salah satu oleh2 khas daerah ini, yang dibuat manisan. Menurut referensi yang aku baca, carica juga ditemukan di daerha Tubah dan Selekta ( Jawa Timur ), tetapi aku belum pernah menemukannya .....

Jika kami sengaja ke Wonosobo atau hanya lewat Wonosobo, kami pasti membeli Manisan Carica. Biasanya dijual dalam botol selai ukuran 350 gram. Manisan ini bisa langsung dimakan, tidak usah dicampur dengan air. Manisnya cukup, pas. Ini yang sangat istimewa! Karena selain manis yang 'pas', aromanya sangat harum serta baunya mengundang selera untuk mencicipinya. Hmmmmm .....

Harganyapun sangat tidak mahal. Produsen Manisan Carica, sekarang sudah cukup banyak. Beberapa merk sudah cukup terkenal. Dalam 1 botol selai 350 gram, dijual dengan harga antara 9.000 sampai 12.000 Rupiah. Aku sudah banyak mencoba banyak merk,  dan aku hanya sedikit merasakan bedanya, yaitu agak manis, manis dan terlalu manis. Dan semuanya tergantung dengan selera masing2, bukan? Karena aku paling suka yang manisnya 'pas' .....

1327473665247231180
1327473665247231180

Ada banyak sekali tempat mencari oleh2 di Wonosobo. Salah satunya adalah ini. Dan merk produsen carica pun bermacam2. Hanya tinggal pilih saja .....

Buatku, Manisan Carica benar2 bisa membuat aku segar, ketika siang2 setelah makan siang, atau sore2 menemani cemilan sore, dimakan dingin2 ( disimpan di dalam lemari es ) atau di campur dengan es batu, sangat segar terasa ..... mau coba???

Salamku .....

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun