Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jika di Facebook 'Agak' Mengerikan, Menulis di Kompasiana, Berbahayakah ?

9 November 2011   09:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_147746" align="aligncenter" width="630" caption="kompas.com"][/caption]

Mengimbangi tulisan Valentino ( lihat tulisan Saatnya Anda Sadar dan Berhati-Hati, Facebook Sudah Banyak Memakan Korban!! ) pagi tadi yang masuk dalam 'terekomendasi', siapa bilang hanyak Facebook atau Twitter atau sebangsanya yang memakan korban? Ternyata memang dunia maya 'tak seindah dunia nyata'. Termasuk didalamnya adalah Kompasiana, yang juga memakan korban. Baru saja beberapa hari lalu salah seorang temanku curhat ke aku. Intinya adalah karena Kompasiana terlalu 'terkenal' sehingga banyak tulisan2 di Kompasiana bisa di 'browse' dan bisa menemukan orang tertentu yang memang dicari.

Waaahhhh ..... sedikit tersentak aku mendengarkannya. Nisa, sebut saja begitu, seorang sahabat lamaku sejak semasa sekolah. Semula dia tidak menyukai dunia maya walau dia mempunyai account di Facebook, walau sekedarnya saja. Dan kekasihnya selalu memperingati tentang bahaya dunia maya sehingga dia sedikit trauma walau belum pernah merasakan ada 'orang jahat' di dunia maya.

Nisa juga suka menulis. Dan dia mendapatkan Kompasiana mempunyai rating tinggi dan Nisa melihat banyak penulis2 handal sehingga Nisa terinspirasi ikut menulis walau katanya, dia tidak bisa menulis. Sudah lebih dari 1 tahun, Nisa menulis di Kompasiana dan makin lama tulisan Nisa makin bisa melakukan reportase dan mendekati seperti penulis kesayangannya. Dia terlihat bahagia sebagai penulis amatir dan semakin dia menulis, semakinlancar untuk mengikuti apa yang harus dilakukan dalam menulis.

Suatu ketika, seeseorang mampir di emailnya yang terlihat pada profile Kompasiananya. Dengan ingin tahu, dia membacanya melalui Blackberry - nya. Betapa terkejutnya dia, salah satu teman cowonya yang sudah lama tidak pernah bertemu, mengatakan bahwa di Kompasiana akan dibuat 'geger' dengan dikirimnya dokumen2 pribadinya ! Nisa kaget, tidak menyangka teman cowonya, sebut saja Romi, menemukannya. Mereka memang belum pernah pacaran bahkan mereka belumpernah bertemu muka sama sekali ! Mereka dulu sering chatting dan setelah beberapa tahun, mereka tidak berhubungan lagi.

Penasaran, Nisa menanyakan bagaimana Romi menemukannya ? Romi menjawab, katanya tidak susah mencari orang di dunia maya, tinggal 'googling' dannn ..... hup ! Ketemu !!! Dan jika orang itu memang sedikit ekstrovert, menulis denga nama aslinya dalam penulisan dan sering mampir di dunia maya, pasti akan ditemukan ! *Ya, inilah kenyataan di dunia dalam era globalisasi*

Nisa penasaran sekali. Dia 'googling' atas nama dirinya dan seketika itu juga, namanya terpampang di layar komputernya, besar2 dan banyak sekali. Satu demi satu Nisa memperhatikan namanya dam ternyata 99% tersebut nama Kompasiana ..... berarti hampir semua tulisannya di Kompasiana menjadikan namanya 'terangkat'. Tidak itu saja, Kompasiana bisa menjadi alat untuk berpromosi tetapi bisa juga untuk menghancurkannya .....

Aku tidak tahu ada hubungan apa antara Nisa dan Romi, tetapi yang jelas Nisa seperti agak ketakutan ketika Romi mengancam akan 'buka2an' di Kompasiana. Hmmmm ..... Nisa mengatakan, bagaimana caranya untuk nama Nisa bisa tidak 'keluar di dunia maya?'. Aku hanya menggeleng2kan kepalaku, tidak tahu. Yang jelas, dunia maya ternyata  'sedikit mengerikan' buatku. Seorang Valentino, kekasihku yang memang pakar di dunia IT dan internet, memang melindungiku, tetapi katanya, aku tetap tidak bisa untuk tidak keluar di dunia maya, kecuali aku memang tidak memakai internet sama sekali. Yaahhhh ..... mana mungkin? Dunia pekerjaanku saja selalu memakai internet, bahkan hubunganku dengan bos2ku saja melalui internet, melalui email dan transaksi supplier proyek2ku. Dan ini yang aku katakan kepada Nisa, bahwa seperti itulah keadaannya.

Mungkin dulu hubungan Nis dan Romi tidak harmonis sehingga menjadika Nisa ketakutan setelah ancaman Romi. Yang jelas, Nisa menjadi murung dalam hidupnya, dan dia jadi malas untuk menulis di Kompasiana. Menurutnya, Kompasiana juga tidak aman dalam berinteraksi .....

Kasihan Nisa ..... aku hanya bisa mengatakan bahwa kita tidak akan bisa menghindarinya karena ini memang era globalisasi dan aku seperti Nisa juga, adalah generasi globalisasi yang tidak akan bisa terlepas dari dunia maya. Kita bisa dan harus tetap berinteraksi, tetapi memang harus hati2. Seperti beberapa tulisanku dan Valentino tentang dunia maya, semua memang tetap ada 'kriminalnya' ( lihat tulisanku 'Cyber-Crime': Kejahatan Dunia Digital ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun