Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keperkasaan Pria di Ranjang Hanya Sampai Umur 40 Tahun?

1 Februari 2012   05:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:12 5000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ngobrol dengan Pak Budi, tetangga Saya selalu seru. Sebagai sosok yang usianya sudah sepuh (sekitar 60-an) dia tak pernah jaim (jaga image) dalam setiap hal yang menjadi bahan obrolannya. Minggu malam kemarin kami berkunjung ke salah seorang tetangga yang sakit, rombongan terdiri dari Saya dan beberapa rekan yang dari segi umur bisa dibilang masih muda (30-an lah) serta beberapa yang sudah lanjut usia, termasuk Pak Budi ini.

Rencana “besuk” yang tadinya hanya ingin sebentar saja tak terasa menjadi berlangsung lama karena kami asyik mendengarkan celoteh Pak Budi yang seringkali tanpa tedeng aling-aling, lepas tanpa menutup-nutupi kenyataan tapi jarang kami sangkal karena sebagian besar apa yang dikatakannya masuk akal dan meski tidak terbuka kami ucap,  dalam hati kami benarkan.

Berawal dari obrolan ngalor ngidul tentang ekonomi, politik, hukum, dan kerukunan beragama (ceileh..kayak kolom kompasiana saja..ya) . Lalu menuju ke masalah rumah tangga, kesehatan, dan akhirnya kesasar ke tema “ranjang”. Nah, tema ini lah yang diakui atau tidak seringkali sangat disukai kaum lelaki seperti kami, sehingga waktu yang berjalan menjadi tek terasa. Kurang lebih obrolan kami berkutat pada masalah yang dialami para lelaki yaitu gairah bercinta yang semakin berkurang, ejakulasi dini, bahkan impotensi, dan yang jelas dikait-kaitkan dengan umur.

“ Kita perlu bersyukur juga lho, dalam kaitannya dengan kehidupan ranjang kita, bahwasanya kita hanya menjadi orang biasa-biasa saja”, celoteh Pak Budi.

“ Maksudnya gimana, Pak?”, tanggap kami.

“ Lha, iya. Coba kita jadi pengusaha besar yang sibuk, bahkan dalam suatu kondisi tertentu kadang bingung bulan depan bisa bayar gaji karyawan atau tidak, belum lagi masalah tagihan bank, mana bisa bangkit gairah untuk bercinta?”

“ Iya, juga sih. Tapi kan orang biasa seperti kita pun sering punya masalah sama. Angsuran rumah, motor, ada yang mobil, kadang kartu kredit, bayar sekolah anak dan masih banyak lagi kan?”.

“ Nah. Maka itu, kita-kita yang hidup dijaman sekarang, era globalisasi, terutama diperkotaan, sering banyak yang mengalami penurunan dalam aktifitas bercinta itu”.

“ Lah, Saya juga banyak tagihan, Pak Budi. Tapi belum ada gangguan berarti...hehe..”, sempil Saya.

“ Mas, umur berapa?”

“ Tiga puluh enam”.

“ Oh, belum. Lihat saja nanti, saat umur 40 ke atas, mau nggak mau kemampuan itu akan menurun. Betul kan, Bapak-bapak yang merasa di atas 40?”

“ Hehehehehehehe...”, tidak ada yang menjawab, hanya terkekeh menunduk.

Pak Budi melanjutkan.

“ Itu karena, di jaman ini sudah telanjur banyak yang telah terjejali gaya hidup terutama konsumsi makanan tidak sehat. Bekerja tak kenal waktu dan makanan instan berpengawet serta bahan kimia”.

“ Tapi teori darimana Pak Budi, yang mengatakan bahwa pada usia 40 itu kemampuan di ranjang menurun?”, desak kami.

“ He..he, selain pengalaman pribadi. Itu juga kata temen-temenku dokter yang sudah pada pensiun”.

“ Masa’ sih? Bisa dijadikan peringatan juga tuh..”.

“ Halagh,..percaya saja deh atau akui saja. Laki-laki, mau kaya atau miskin, mau jelek atau keren, kalau sudah umur 40 ke atas, kemampuan seksnya.......ngiiikk!! (sambil memperagakan jempol yang di balik),...letoy!”.

“ Hahahahahaha..”

“ Eiiit,...silahkan saja kalo nggak percaya. Tapi kalau jujur, sudah banyak buktinya..”.

“ Termasuk Pak Budi kan?...hahahaha..”.

“ Jujur,...iya. Maka itu tiap pagi aku rajin joging”.

“ Biar tetep perkasa nih?”

“ Lho, memang ada hubungannya kok. Kita kan hidup dijaman nggak karuan sekarang, kalo kita hidup di jaman dulu yang masih serba alami, lalu tiap hari nyangkul sawah sama jalan kaki sih..bisa jadi umur 40 masih joss..., lha tapi kenyataan sekarang nggak demikian, je!”.

“ Kan, banyak obat kuat, Pak Budi?”

“ Nah,..nah.. ini..ni. Yang satu ini sebenarnya nggak dipungkiri banyak dibutuhkan juga. Tapi harus hati-hati, cek dulu kondisi jantung kita, perhatikan dosisnya, juga tempat belinya..”.

“ Kan banyak yang jual? Di pinggir-pinggir jalan juga banyak tuh.”

“ Eeiits..., jangan sembarangan. Kalo bisa jangan sembarang tempat lah, beli saja di apotik, nggak usah malu-malu. Kan lebih malu kalo beli dipinggir jalan..”.

“ Emangnya, Pak Budi sudah coba?”, ternyata sebagian besar dari kami, penasaran.

“ Sudah dong,...he...he”.

“ Rasanya...? Rasanya gimana Pak?..he..he..”.

“ Dahsyaattt...”.

“ Yang bener, ah? “

“ Bener, tapi ya itu, harus ingat kondisi jantung kita. Sekali-sekali nggak apa lah, terus kalo dosis yang tertera diminum satu butir, ya minum saja setengahnya...,..kita harus pintar-pintar melihat keamanan untuk kesehatan kita..”.

“ Wah..he..he..inspiratif, aktual, terekomendasi nih.., emang Pak Budi pernah nyoba yang apa?”

“ Macem-macem kok. Ada yang bentuknya kopi  juga lho, nanti kalo mau nyoba kerumahku saja. Terus  ada Viagra...udah tahu kan Viagra?,...dan ada satu lagi,..apa ya? Aku lupa namanya..?”

“ Cialis, ya Pak”, Pak Edi, tentanggaku, umur 40-an nyeletuk.

“ Naaah! Tuh, Pak Edi tahu..., sip kan Pak?”

Pak Edi hanya tertunduk malu sambil nyengir.

“hahahahahahaha...”.

“ Eh, tapi ada yang alami nggak sih, Pak Budi, kan lebih aman?”

“ Ada,..ini paling mantap,..rahasia. Bahkan katanya, bahan dasar pembuat viagra ya yang satu ini..”.

“ Apa itu?”

“ Tiram..., tahu tiram kan?”

“ Wah, mahal,.jarang yang jual lagi..”.

“ Memang sih, nggak sembarang tempat ada. Aku sudah keliling mall ke mall, yang jual hanya di itu lho..Farmer Market..”.

“ Wah, jangan-jangan. Nanti bakalan habis kita borong nih! Pak Budi sih, buka rahasia..”.

Hahahahahahahaha......

“ Kalo susah nyarinya, kan bisa juga tuh Pak Budi, beli saja “Saus Tiram”...?”, ideku.

“ Yaaa,...beda to Mas. Itu kan Cuma saus...hahaha..”.

Obrolan kami akhirnya diakhiri karena memang sudah terlalu lama, apalagi terdengar dari dapur, istri si tuan rumah mulai berdehem-dehem seperti mengingatkan. Ah, laki-laki,..tidak yang tua ataupun muda,..seringkali masih “doyan” dan membutuhkan. Viagra, ah..apakah itu memang dibutuhkan? Ah, tak usahlah terlalu kupikirkan. Aku belum 40 tahun, lagian yang penting sepertinya adalah makanan sehat, pikiran rileks, dan jangan lupa selalu rajin berolah raga.

.

.

C.S.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun