Mohon tunggu...
Chrismerry Song
Chrismerry Song Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah seorang dosen yang berkecimpung dalam bidang parasitologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Hipertensi

5 Juli 2022   16:50 Diperbarui: 5 Juli 2022   17:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hipertensi atau tingginya tekanan darah adalah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik sebesar 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastolik sebesar 90 mmHg atau lebih, yang dilakukan pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit antar pengukuran, dan dilakukan dalam keadaan tenang. 

Penyakit ini termasuk salah satu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) yang paling sering dijumpai dalam masyarakat. Hipertensi juga sering disebut sebagai The Silent Killer. 

Hal ini dikarenakan penyakit ini sering terjadi tanpa keluhan yang berarti, namun menjadi penyebab utama dari penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Dikatakan hipertensi bertanggung jawab atas setidaknya 51% kematian akibat stroke dan 45% kematian disebabkan penyakit jantung.

Data WHO menunjukkan bahwa 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, dimana 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan menderita hipertensi pada tahun 2015, serta <1 dari 5 orang dengan hipertensi yang terkontrol, artinya hipertensi masih merupakan masalah kesehatan yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus. 

Negara Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam hal peningkatan prevalensi hipertensi terbesar di dunia selama tahun 1990-2019. Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang dewasa adalah sebesar 34,1 %, mengalami kenaikan sebanyak 8,3% jika dibandingkan dengan data tahun 2013. Yang lebih memprihatinkan, ditemukan juga masalah dalam mendiagnosis kasus hipertensi dengan tepat, yaitu hanya 1 dari 3 kasus. 

 Hasil penelitian dari WHO menunjukkan hipertensi merupakan penyebab hampir 50 % dari kasus serangan jantung. Peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang dapat mengakibatkan terbentuknya plak, sehingga pembuluh darah koroner menjadi sempit.  Pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi bagi jantung. 

Dengan adanya plak tersebut, pasokan oksigen dan nutrisi bagi sel-sel jantung menjadi tidak optimal. Pada kondisi tertentu, plak tersebut dapat terlepas dan serpihannya menyebabkan sumbatan aliran darah. Akibatnya terjadilah serangan jantung. Dikatakan bahwa seseorang dengan hipertensi memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk menderita penyakit jantung koroner. 

Dalam kaitannya dengan penyakit stroke, seseorang dengan hipertensi memiliki risiko 6 kali lebih tinggi untuk menderita stroke dibandingkan dengan orang dengan tekanan darah normal. 

Stroke sendiri merupakan adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan fungsional otak akut, baik fokal maupun global. Stroke dapat disebabkan karena sumbatan (stroke non hemoragik/ iskemik) maupun karena perdarahan (stroke hemoragik). 

Gejala dan kelainan yang timbul tentu sesuai dengan bagian dari otak yang terkena.  gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena. Pada orang dengan hipertensi, semakin tinggi tekanan darahnya, maka risiko stroke akan semakin besar, karena dinding pembuluh darahnya mengalami kerusakan, sehingga dapat terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak.

Faktor risiko hipertensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun