Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Aldi Taher, Bukti Bahwa Manusia Rela Melakukan Apapun Demi Uang

14 April 2021   17:16 Diperbarui: 14 April 2021   18:17 3863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aldi Taher. Sumber : liputan6.com

Aldi Taher tidaklah sendiri, di luar sana ratusan bahkan ribuan orang baik di Indonesia ataupun di luar negeri banyak sekali yang membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. 

Pandemi Covid-19 memang telah meluluh-lantakan segalanya termasuk ekonomi. Sudah tercatat ratusan ribu orang di seluruh penjuru dunia harus diberhentikan dari pekerjaanya, dan juga ratusan ribu tempat usaha di seluruh penjuru dunia juga harus gulung tikar karena hantaman pandemi Covid-19. 

Oleh karena itu agar bisa bertahan hidup di tengah kengerian Pandemi Covid-19 yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhirnya.

Mereka yang diberhentikan atau gulung tikar pada akhirnya rela melakukan segala macam cara dan ide untuk bisa mendapatkan penghasilan setidaknya untuk bisa makan dan memenuhi kebutuhan harian mereka, bahkan mereka rela “turun kelas” dan menyingkirkan rasa gengsi ataupun malu supaya mereka bisa meraih uang untuk bertahan hidup. 

Di Indonesia, contoh paling nyata adalah munculnya fenomena kehadiran “Manusia Silver” dalam setahun terakhir di tengah Pandemi Covid-19. Fenomena ini dapat dengan mudah dijumpai di jalan raya seluruh kota di Indonesia terutama di pemberhentian lampu merah. 

“Manusia Silver” ini rela menyiram satu tubuhnya dengan cat silver (abu-abu) dan kemudian mereka akan meminta uang kepada setiap pengendara kendaraan roda dua ataupun empat yang sedang berhenti di pemberhentian lampu merah.

Manusia Silver. Sumber : Kompas.id
Manusia Silver. Sumber : Kompas.id
Banyaknya “Manusia Silver” yang mendadak muncul dalam setahun terakhir ini menimbulkan reaksi yang beragam, ada yang merasa terhibur dengan kehadiran mereka tetapi ada juga yang merasa risih dan terganggu dengan kehadiran mereka. 

Akan tetapi,yang perlu diketahui bahwa di antara ratusan manusia silver yang muncul di jalan raya, beberapa dari mereka memiliki latar belakang profesi sebagai supir angkutan umum, pedagang, musisi jalanan hingga anak-anak SMP yang ingin membantu ekonomi keluarga mereka.

Hantaman Pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi yang menjadi alasan bagi mereka untuk rela “turun kasta” menjadi Manusia Silver agar mampu bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan keluarga mereka. 

Rasa gengsi dan malu sepertinya tidak dipedulikan lagi oleh mereka. Yang terpenting, dari atraksi mereka sebagai Manusia Silver, mereka bisa mengumpulkan uang selama seharian untuk bisa dibawa pulang dan digunakan untuk memberi makan anak dan istri mereka. 

Yang mereka takutkan hanyalah razia yang dilakukan oleh Satpol PP yang sering melakukan penindakan dengan menangkap Manusia Silver tersebut. 

Di luar negeri dan juga Indonesia, Pilot dan Pramugari, kedua profesi yang cukup terpandang dan dianggap memiliki gaji besar juga turut menjadi korban dari hantaman dan keganasan Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun