Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapakah yang Layak Bertanggung Jawab atas Sentimen Anti Asia Saat Ini ?

8 April 2021   23:35 Diperbarui: 8 April 2021   23:44 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo Anti Kekerasan terhadap etnis-Asia di Amerika Serikat. Sumber : latimes.com

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini telah merenggut jutaan nyawa manusia di seluruh dunia dan juga menyebabkan kelumpuhan di berbagai sektor mulai dari ekonomi, pendidikan, dan sosial. Namun di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah semakin tidak terkendali dan juga tidak tahu kapan akan berakhirnya, terjadi suatu fenomena yang cukup ironis saat ini. Fenomena tersebut adalah serangan kekerasan dan sentimen anti-Asia yang merebak seperti bom waktu

  Sejak wabah Covid-19 diumumkan sebagai “Pandemi” pada bulan Maret 2020, serangan rasialis dan kekerasan fisik yang menargetkan keturunan Asia terutama mereka yang keturunan China segera meningkat drastis terutama di negara-negara kulit putih seperti Amerika Serikat, Australia, dan negara Eropa lainya. Di Amerika Serikat, serangan dan kekerasan terhadap etnis Asia meningkat sangat pesat setelah kasus pertama yang diumumkan di negeri Paman Sam pada bulan Maret 2020 lalu. Bahkan pada tahun 2021, fenomena anti-Asia semakin meningkat pesat setelah banyaknya laporan akan serangan terhadap etnis Asia baik secara fisik maupun secara rasial. 

                                        

Gold Spa, Lokasi Penembakan Massal yang menewaskan 8 orang dimana 4 korban yang tewas adalah keturunan Korea. Sumber : nytimes.com
Gold Spa, Lokasi Penembakan Massal yang menewaskan 8 orang dimana 4 korban yang tewas adalah keturunan Korea. Sumber : nytimes.com
Puncak dari fenomena anti-Asia tersebut adalah ketika terjadi suatu penembakan massal yang terjadi di panti pijat dan spa yang berada di kota Atlanta pada tanggal 16 Maret 2021 yang mengakibatkan 8 orang tewas dimana 4 dari korban yang tewas adalah keturunan Korea yang merupakan pekeja di spa tersebut. Selain itu, lansia-lansia keturunan Asia yang sudah mengabdikan seluruh hidupnya untuk negeri Paman Sam juga menjadi target serangan dimana mereka mengalami kekerasan fisik sembari menerima hujatan yang mengarah rasial. Pada tanggal 27 Maret 2021, dua WNI mengalami kekerasan secara fisik dan rasial ketika mereka sedang berada di stasiun kereta api di kota Philadelphia, Amerika Serikat dimana mereka diserang oleh sekelompok orang. Ini menjadi bukti bahwa target bukan hanya menyasar etnis keturunsn China, akan tetapi juga menyasar seluruh keturunan Asia yang berdomisili di negeri Paman Sam. 

  Melihat banyaknya kasus akan serangan dan kekerasan yang menyasar terhadap keturunan Asia, apa yang menjadi penyebabnya ? lalu siapakah yang layak bertanggung jawab atas semua serangan tersebut dan siapakah yang menjadi dalang provokasinya ? 

  Sejak pertama kali wabah virus Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019, yang dimana kemudian virus Covid-19 tersebut mulai tersebar ke negara-negara tetangga China seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Kecurigaan dan ketakutan (phobia) terhadap orang China mulai terjadi di hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan dari China. 

  Phobia tersebut semakin meningkat setelah mulai ditemukan virus Covid-19 di negara-negara yang terkenal dengan hiburan dan wisatanya seperti Thailand, Italia, Inggris, Australia hingga Amerika Serikat dimana pasien awal Covid-19 di negara-negara yang disebutkan tertular oleh Turis China yang sedang berlibur di negara tersebut. Pada akhrinya, virus Covid 19 tersebut mulai menginfeksi banyak orang dari negara-negara tersebut dan menularkanya ke semua negara di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia dimana 3 pasien awal Covid-19 tertular oleh seorang turis Jepang yang sedang berlibur di Indonesia. 

Amerika Serikat, sebuah negara Adidaya yang terkenal dengan kedigdayaan serta kekuatanya yang mampu mempengaruhi ekonomi serta politik global seolah tidak berdaya menghadapi Virus ini.Terbukti dalam kurun waktu 2 bulan saja, angka pasien positif dan jumlah kematian di negeri Paman Sam melonjak sangat tinggi yang bahkan melebihi rata-rata dunia. Di tengah gawatnya dan ganasnya Covid-19 yang melanda negeri tersebut, Presiden Donald Trump yang seharusnya memberikan respon dan melakukan berbagai kebijakan untuk menyelamatkan negara tersebut dari keganasan Covid-19 malah mengeluarkan berbagai pernyataan kontroversial seputar Covid-19. 

Trump yang memang terkenal sebagai “Musuh China” beberapa kali menyalahkan China sebagai biang kerok terjadinya wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini, selain itu Trump juga beberapa kali mengeluarkan kalimat “ Chinese Virus” dan “Kung-Flu” dalam konferensi pers-nya. Selain itu Trump juga menuduh China “sengaja” menyebarkan virus tersebut serta menuduh WHO sebagai antek dan boneka China.  

                                      

Trump beberapa kali Menyerang China Sebagai Dalang Terjadinya Wabah Pandemi Covid-19.Sumber : liputan6.com
Trump beberapa kali Menyerang China Sebagai Dalang Terjadinya Wabah Pandemi Covid-19.Sumber : liputan6.com
Selain Trump, beberapa media Internasional juga beberapa kali menerbitkan berita bersifat “provokatif” yang seakan-akan mengkambing-hitamkan orang China sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas pandemi Covid-19 saat ini. 

Akibatnya adalah berita dan opini tersebut tidak bisa dicerna dengan baik oleh masyaraka luas dan kemudian pada akhirnya masyarakat menjadi “tercuci otak” untuk mengalami suatu ketakutan dan kebencian terhadap orang China serta etnis-Asia lainya dengan asumsi bahwa semua orang beretnis Asia adalah “Virus” yang sangat berbahaya dan harus dihindari sebisa mungkin. 

 Akibatnya adalah muncul suatu fenomena “Xenophobia” yang terjadi di negara-negara mayoritas kulit putih seperti Amerika Serikat, Australia dan negara Eropa lainya yang menargetkan orang Asia sebagai pelampiasan dendam atas pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.   

Penggiringan opini ini tentu saja sangat berbahaya dan tidak sepantasnya terjadi karena tidak ada satupun di dunia ini yang menginginkan agar pandemi Covid-19 ini terjadi terlebih bagi orang China itu sendiri. 

Sejatinya virus Covid-19 memang sangatlah berbahaya namun rasa kebencian yang diakibatkan oleh berita hoax dan berita provokatif lainya justru sangat lebih berbahaya karena dapat mengancam persatuan dan keamanan nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun