Mbay NTT sejumlah pemuda di Desa Maropokot, kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo gelar pembersihan pantai yang ada di sekitar Pelabuhan Maropokot.Pembersihan tersebut sudah di lakukan dari kemarin, Kamis 02 Mey dan akan di lanjutkan hari ini Jumat 03 Mey 2019.
Pasalnya, kegiatan pembersihan pantai tersebut dilakukan atas kesadaran dari sejumlah pemuda yang ada di Desa tersebut. Mereka tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan pembersihan pantai tersebut.
"Apalagi Pelabuhan Maropokot merupakan satu-satunya pelabuhan sentral  yang ada di Kabupaten Nagekeo. Dengan letak geografisnya yang cukup strategis untuk itu, pantai di sekitarnya harus rapi dan bersih," Ungkap Thecost salah seorang pemuda Maropokot.
"Anjungan Pantai Maropokot, ini merupakan simbol atau slogan dalam kegiatan yang sudah kami lakukan dari kemarin hingga hari ini. Kegiatannya dimulai dari pantai belakang aspal curah sampai pantai di depan Pos Angkatan Laut (TNI AL)," lanjut Thecost.
Semoga saja hari ini cuaca bersahabat, sehingga kegiatannya bisa berjalan lancar. Hari ini semua teman-teman pemuda Maropokot bersepakat pukul 03.00 wita sore, semua sudah berada di titik kumpul.
"Kali ini, kami bukan saja membersih pantai dan menata bod-bod atau perahu para nelayan di sekitar pantai secara rapih, melainkan kami juga membuat lopo-lopo kecil, sejenis gubuk atau pondok, hanya di modifikasi menyerupai payung. Sehingga sangat mengasyikan untuk kita berteduh di bawahnya," tutup Thecost.
Pantai Maropokot merupakan sebuah pantai yang letaknya paling timur Kabupaten Nagekeo, dan letaknya cukup strategis. Pemandangan alam yang begitu menakjubkan apabila kita memandangnya dari puncak Dedewuwu akan terpampang begitu indah hamparan Pantai Marapokot dan sekitarnya. Untuk lebih menarik dan lebih puas memandangi alamnya kita langsung ke pantainya saja.
Di pantai kita bisa mengambil gambar yang begitu indah dan kita bisa dengan puas berpose dengan bagron pantai dan perahu-perahu yang begitu menawan.
Di pantai Maropokot, tidak punya apa-apa, hanya saja lautnya yang bersih dan keadaan pasang surut air laut, yang begitu menawan membuat para pengunjung melirik pantai Maropokot.
Jika pada saat matahari terbenam, sangat menambah indah suasana pantainya.
Menikmati alam pantai Maropokot di sore hari memang cukup mengasyikan.
Apalagi berjalan santai di bibir pantai, menceritakan segala gunda hati dan sesekali merasakan desiran ombak yang mencubit pergelangan kaki. Semakin lama kita berada di pantai Maropokot, semakin kita merasa betah dan nyaman, apalagi menatap senja yang meranum jingga di ujung cakrawala, seakan memohon kepada sang Khalik, agar hari jangan mendekati malam. Di tambah warna-warni merah kuning hijau kapal motor para nelayan, hati ini seakan tak ingin kembali ke rumah.
Anjungan tersebut berada di Desa Maropokot, dan letaknya +-12 km dari kota Mbay. Para pengunjung bisa saja melalui jalan poros Danga-Maropokot, atau bisa juga lewat Aeramo, tapi saran saya alangkah lebih bagus lewat jalan poros saja.
Sebelum memasuki perkampungan Maropokot, di sana para pengunjung juga bisa mengunjungi pemandian air panas, yang letaknya tidak terlalu jauh di kaki bukit Maropokot. Dan, air panas tersebut di yakini oleh warga setempat untuk pengobatan dan terapi secara tradisional. Untuk ke higenisan dan starilisasi, tidak perlu di hawatirka, sebab airnya mengalir lancar ke pembuangan. So, jangan berpikir yang lain-lain sebab airnya akan terus mengalir. Saran saya, pengunjung juga harus membawa perbekalan yang banyak, sebab biasanya sehabis mandi dan berendaman dalam air hangat, perut langsung keroncong alias lapar...hehehe
Setelah jenuh di tempat pemandian air panas, pengunjung bisa lanjut ke Anjungan Pantai Maropokot, untuk menikmati hamparan pasir indah dan desiran ombak yang menari.
