Hal ini tentu akan menjadi mesin pendorong tersendiri bagi industri produk halal. Sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah sebagai arus perekonomian baru yang dapat berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di dunia.Â
Permintaan akan produk dan jasa halal akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk beragama Muslim setiap tahunnya. Permintaan akan produk halal tidak hanya datang dari kalangan Muslim, tetapi juga kalangan non Muslim. Hal ini dapat disebabkan karena meningkatnya preferensi masyarakat non Muslim untuk menggunakan produk dan jasa berlabel halal (Warta Ekspor, 2013).
Pariwisata halal merupakan peluang besar bagi Indonesia karena semakin meningkat dan berkembangnya tren konsumen halal lifestyle serta pariwisata halal sudah mencakup seluruh aspek yaitu lokasi wisata, makanan dan lainnya hingga mencakup sektor riil. Sektor pariwisata halal merupakan sektor yang akan mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia.Â
Sektor makanan dan minuman halal merupakan salah satu sektor dengan potensi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2017, belanja produk makanan dan minuman halal Indonesia mencapai 170,2 miliar dolar AS. Sektor makanan dan minuman halal ini dapat berkontribusi sekitar 3,3 miliar dolar AS dari ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Fashion Muslim merupakan sektor industri halal yang sangat berpotensi. Saat ini banyak muncul desainer-desainer fashion hijab telah membawa fashion Muslim Indonesia mengglobal. Dalam sektor fashion Muslim, Indonesia merupakan negara kedua tertinggi setelah UAE (State of The Islamic Economy Report, 2019).  Perkembangan teknologi dapat mendorong pertumbuhan berbagai media rekreasi dan startup islami. Saat ini Thailand dan Pakistan telah mengembangkan aplikasi halal scan yang dapat mendeteksi kehalalan suatu produk dengan melakukan scan pada barcode produk. Hal ini dapat menjadi acuan untuk Indonesia sehingga dalam sektor ini Indonesia dapat semakin berkembang dan masuk dalam 15 negara tertinggi.Â
Tantangan Indonesia sebagai Industri Halal Terbanyak
Berdasarkan data dari "State of the Global Islamic Economy Report", terdapat 15 negara di dunia yang memiliki nilai GIE (Generate Islamic Economy) tertinggi yang dapat dilihat pada Gambar 1
Saatini perkembangan industri halal terbilang cukup pesat di negara-negara mayoritas non-Muslim seperti Thailand, Korea Selatan, Rusia, Meksiko, Jepang, dan Spanyol. Indonesia harus bersaing dengan negara yang sudah mulai membenahi diri untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan industri halal.Â
Tantangan selanjutnya adalah sedikitnya produsen yang mendaftarkan sertifikasi halal. Jumlah produsen di Indonesia yang baru memiliki kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal hanya sedikit dari total produsen yang ada. Pada masa ini hanya sekitar 70% dari 13.136 industri di Indonesia. Hal ini kemungkinan terjadi karena prosedur yang rumit dan panjang serta biaya yang besar dalam pembuatan sertifikasi halal.Â
Malaysia merupakan negara pesaing yang telah lebih dahulu memiliki sertifikasi halal dan penerapan syariah secara menyeluruh di negara tersebut. Indonesia harus memiliki pengelolaan industri halal yang baik sehingga pangsa pasar yang sangat besar ini tidak akan diambil alih oleh negara lain yang lebih memiliki kesiapan dalam mengelola industri halal. Indonesia perlu secepat mungkin untuk menyiapkan diri dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar industri halal.