Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkunjung ke Ponpes Al-kautsar Al-akbari, Medan

6 November 2022   17:01 Diperbarui: 6 November 2022   17:51 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi chozin.id/ISTIMEWA

Alhamdulillah, berkesempatan berkunjung ke pondok pesantren Al-Kautsar di Medan yang didirikan dan diasuh oleh sesepuh NU Buya Ali Akbar Marbun. Ponpes Al-Kautsar sedang mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Sayid Al-Maliki.

Nama itu diambil dari nama guru Buya Ali Marbun saat belajar di Tanah Suci Makkah. Alm. Sayid Al-Malikk atau nama lengkapnya Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani adalah seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah dan termasyhur dalam bidang Hadits. Kepadanya-lah Buya Marbun berguru lama sehingga menjadi alim dan kembali Medan mendirikan pesantren tersebut.


Buya Marbun adalah tokoh kharismatik yang luas pergaulannya, bukan sebatas kalangan Muslim namun juga non-Muslim. Di ponpesnya sering bertamu dan bahkan membuat acara dari tokoh berbagai lintas agama.

Kedatangan tokoh lintas agama ini beliau abadikan dalam nama-nama tanaman kurma yang menghiasi halaman ponpes yang luas tersebut. Setiap tanaman kurma itu ditanam oleh tokoh yang datang dan diberi keterangan nama tokohnya. 

Buya Marbun juga panutan bagi Nahdliyyin. Hamapir pada setiap muktamar NU, Buya selalu terpilih menjadi anggota AHWA (ahlul halli wal aqdi), yaitu sebuah komite khusus yang terdiri dari ulama khos yang bertugas untuk memilih ketua umum PB NU. 

Baca artikelku yang lain yuk:

Sumpah Pemuda dan Modal Persatuan Bangsa

Histeria Masa dan Fenomena Sosok yang Dicinta dan Dipercaya 

Sociopreneur, Aksi Nyata Mahasiswa sebagai Agent of Change

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun