Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Chozin Amirullah: Orang Tua Tak Cukup Hanya Menjadi Pendengar yang Baik

14 Juni 2022   06:00 Diperbarui: 3 Juli 2022   20:32 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M Chozin Amirullah (Dokpri)

BARISAN.CO -- Sejak 1 Juni 2012, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memproklamirkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Orang Tua Sedunia. Ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan untuk menghargai dan mendorong semua orang tua di seluruh belahan dunia atas komitmen mereka yang tanpa pamrih berkorban bagi anak-anaknya.

Muhammad Chozin Amirullah adalah salah satu orang tua yang berjuang dan berkorban demi ketiga anaknya. Meski sibuk, pria yang akrab disapa Chozin ini tetap memberikan kasih sayang serta perhatian yang tulus bagi buah hatinya.

Dalam berbagai kesempatan, kala ia dihadapkan dengan kesibukan dengan pekerjaan, Chozin menyempatkan waktu untuk berbincang dengan anak-anaknya baik melalui panggilan telepon atau pun video call.

Dia sering kali membantu kegiatan di rumah jika istrinya sibuk. Bahkan, Chozin tak sungkan mendapatkan tugas mengasuh anaknya. Hal itu pun sempat diungkapkan oleh Jantu Sukmaningtyas dalam sebuah kesempatan wawancara.

Chozin juga termasuk sosok orang tua yang berpikiran terbuka. Dia sering mendengar masukan anak-anaknya, misalnya soal sepatu yang lupa dirapikan atau ditaruh sembarangan. Mendengar keluhan itu, Chozin menerimanya, ia justru merasa bangga karena merasa diperhatikan.

"Kalau di rumah itu malah cenderung lebih banyak mendengarkan dari anak-anak," kata Chozin kepada Barisanco, Rabu (1/6/2022).

Namun demikian, meski tampak sosok ayah yang tanpa celah, pria asal Pekalongan ini justru mengaku terkadang merasa menyesal.

"Karena saya pintar mendengar, tetapi tidak saya follow-up. Padahal, si anak itu kan butuh follow-up," ungkap Ketua Turun Tangan ini.

Chozin memberikan contoh, saat pulang main, anaknya kemudian bercerita.

"Ceritanya itu saya dengerin. Habis dengar, ada kerjaan, selesai begitu saja. Harusnya setelah itu kan saya merespon. Misalnya ada teman yang bicara enggak bagus, saya berikan tanggapan dan umpan balik," tutur Chozin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun