Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Miskin Tak Berarti Tak Memberi

18 April 2022   14:37 Diperbarui: 18 April 2022   15:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadiri Buka Bersama dan Santunan Yatim & Fakir yang selenggarakan oleh SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia). Menarik, para orang miskin, jika bersatu pun bisa menyantuni fakir dan miskin lainnya. Itulah gunanya persatuan, itulah gunanya berserikat.

Di sebuah kota metropolitan seperti Jakarta, para orang miskin benar-benar mesti berserikat agar kuat. Agar status kemiskinannya tak menjadikannya semakin tergencet dan menjadikannya semakin termiskinkan dan tertindas.

Islam telah memberikan landasan teologis untuk memberikan perhatian lebih kepada yang miskin, dan alam demokrasi telah memberikan kesempatan kepada siapun untuk berserikat menyampaikan aspirasi secara setara.

Kesempatan sore tadi benar-benar menjadi kesempatan bagi saya untuk belajar kepada para aktivis pembela kaum miskin dan juga kepada orang-orang yang tampak miskin secara materi namun jiwanya kaya raya.

Kepada aktivis pembela kaum miskin, saya belajar bahwa Tuhan membela kaum miskin yang oleh karenanya Dia mengirimkan utusan para aktivis itu untuk memperjuangkannya.

Kepada para miskin harta namun kaya jiwa itu saya belajar bahwa Tuhan lebih mencintai orang miskin yang dengan status kemiskinannya menjauhkannya dari arogansi dan kesombongan, sehingga kehidupannya lebih tenang layaknya bumi. Secara etimologi, kata miskin (Bahasa Arab) berasal dari kata al-sukun yang berarti khusyu', tawadhu, tenang.

Itulah kenapa Nabi Muhammad, dalam kegemilangannya sebagai pemimpin dunia, doa untuk dirinya adalah agar dihidupkan dalam kemiskinan, mati dalam keadaan miskin, dan kelak di akhirat dikumpulkan bersama orang-orang miskin. Orang-orang miskin akan masuk ke syurga lebih awal 40 masa dibandingkan orang-orang kaya.

Pemerintah seringkali tak melihat orang miskin sebagai warga penuh. Alih-alih memandangnya sebagai aset bangsa, mereka lebih sering memandangnya sebagai benalu atau bahkan sampah kota.

Berpuluh tahun pembangunan kota sepenuhnya didikte oleh kelas menengah atas dan zonder akses kepada kaum miskin kota. Ini tak boleh lagi terjadi! Pemerintah tak boleh lagi memandang mereka sebelah mata sebagai beban kota. Tak boleh terjadi lagi!

Duduklah bersamanya, pahami bahasanya, dengarkan pesan-pesannya, niscaya kau akan temukan campur tangan Tuhan dalam memajukan pembangunan kota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun