Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayo! Pasang Lampu UV Anti Covid-19 di Rumah Ibadah

29 Juli 2021   13:02 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:22 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar orang yang pecah pembuluh darah matanyan sehingga mengalami rabun gara-gara kena semprotan cairan disinfektan anti Covid19? Pasti pernah khan? Googling aja, beritanya banyak dimuat media online. 

Sedih aja, masyarakat kita sering salah kaprah, asal meniru tanpa tahu ilmunya. Sedihnya lagi, model menyemprotkan cairan ini masih sering dilakukan oleh 'sekolompok' orang di level RT, mereka keliling ke rumah-rumah warga menyemprotkan cairan disinfektan ke halaman rumah habis itu meminta sejumlah uang dengan alasan penggantian biaya.

Padahal WHO juga sudah merekomendasikan untuk jangan menggunakan cairan tersebut. Alih-alih membunuh virus Covid19, kita malah membuang-buang uang untuk mengadakannya dan membahayakan diri dan sekitarnya. 

Sebagaimana dikutip oleh website kawalcovid19.id berdasarkan keterangan dari Badan Lingkungan Hidup (National Environment Agency) Singapura, kandungan yang ada di dalam cairan disinfektan -- terutama alkohol -- memang bisa membunuh Covid19, akan tetapi diperlukan waktu kontak 1-10 menit untuk hal itu terjadi. Sementara cairan disinfektan, begitu kita semprotkan akan langsung menguap bukan? Artinya tidak akan efektif.

Tetapi bukan berarti kita berhenti mencari cara untuk mendisinfeksi Covid19 dari lokasi-lokasi tempat-tempat orang biasa berkumpul. Salah satu lokasi tempat orang berkumpul adalah tempat ibadah seperti masjid, musholla, dan gereja. 

Saya membaca informasi yang dikutip oleh kompas.com dari Live Science (12/02/2021) bahwa sinar ultra violet (UV) ternyata lebih efektif membunuh virus Covid19. Oleh karena itu saya berinisiatif merintis pemasangan lampu UV di sebuah musholla yang skala luas ruangannya hanya berukuran 5x7 meter. Skala ini relatif kecil dan terjangkau.

Dokpri
Dokpri

Saya ingin mengajak pembaca sekalian untuk membantu pemasangan lampu disinfektan UVC di Mushola Nurul Iman yang terletak di Jl. Jembatan III Gg. Lontar RT 009/03, Kelurahan pejagalan, Kecamatan penjaringan, Jakarta Utara. Kenapa saya pilih Musholla ini? Karena lokasinya berada di permukiman padat penduduk. 

Bagaimana pemasangannya? Lampu itu akan dipasang permanen menggantung di plafon dan dilengkapi dengan saklar yang menempel di dinding (persis sebagaimana pemasangan lampu pada umumnya). Hanya saja lampu UVC dinyalakan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya menjelang waktu sholat atau setelah sholat berjamaah dengan durasi minimal 10 menit. Catatannya, saat menyalakan lampu UVC tidak boleh ada orang berada di dalam ruangan. 

Penyelaan lampu UVC akan menyebabkan kenaikan suhu ruangan dan jika sinar terkena kulit langsung bisa menyebabkan kulit melepuh. Oleh karena itu perlu ada penjaga khusus dari takmir musholla yang mengontrol menyalakan dan mematikan lampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun