Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menikmati Chelsea "Made in Lampard"

30 Oktober 2021   16:35 Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:17 24291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ben Chilwell dan Reece James dari Chelsea merayakan kemenangan dalam pertandingan Liga Inggris antara Chelsea dan Norwich City di Stamford Bridge pada 23 Oktober 2021 di London, Inggris.| Foto oleh Shaun Botterill/Getty Images via Tribunnews.com

Lihatlah karier Daniel Sturridge, Moh Salah, Kevid de Bruyne, Declan Rice, dan Nathan Ake, pemain muda yang terbuang dari Chelsea karena jarang bermain. Sturridge dan Moh Salah kemudian menjadi pemain bintang di Liverpool. 

De Bruyne menjadi kapten Man City. Declan Rice menjadi kapten West Ham. Man City bahkan harus membayar 45 juta Euro kepada Bournemouth untuk menebus Ake yang dibuang Chelsea.

Sebagai "klub Sultan" Chelsea memang lebih suka membeli pemain bintang yang sudah jadi daripada mematangkan pemain dari akademi sendiri. Itulah pakem yang berlaku sejak Sultan Roman Abramovich bertahta di Chelsea tahun 2003 lalu.

Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditendang. Pada Maret 2019 lalu FIFA menjatuhkan hukuman kepada Chelsea berupa larangan pembelian pemain untuk musim 2019-2020.

Sialnya lagi Eden Hazard, David Luiz, Alvaro Morata, dan Gary Cahill justru keluar ke Real Madrid, Arsenal, Atletico Madrid, dan Crystal Palace. Tentunya pelatih beken akan berpikir dua kali untuk melatih Chelsea. Apalagi targetnya Chelsea harus bisa lolos ke Liga Champions. Lampard kemudian ditunjuk melatih Chelsea.

Akan tetapi hukuman dari FIFA tersebut justru menjadi berkah bagi pemain muda dari akademi "La Cobham," pusat pelatihan The Young Blues. Lampard kemudian menjadikan mereka ini sebagai pemain reguler Chelsea.

Musim pertama di Chelsea dilewati Lampard dengan manis. Bermaterikan pemain muda, Chelsea berhasil dibawanya lolos ke Liga Champions. Musim kedua diharapkan semakin baik karena Chelsea kini sudah bisa membeli pemain baru lagi.

Manajemen Chelsea kemudian mendatangkan Timo Werner dari RB Leipzig, Hakim Ziyech dari Ajax, Ben Chilwell dari Leicester City, Thiago Silva dari PSG, Kai Havertz dari Bayer Leverkusen, dan Edouard Mendy dari Rennes.

Musim kedua Lampard di Chelsea mulai diguncang prahara. Para pemain muda Chelsea ini belum stabil penampilannya, padahal pemain baru masih harus beradaptasi. Sementara itu para pemain lama/senior mulai gelisah dan menuntut jam bermain yang lebih banyak. Situasi di Chelsea memang pelik. Mereka kebanyakan pemain padahal tempat sangat terbatas.

Ketika posisi Chelsea di klasemen anjlok, Lampard kemudian dipecat. Lampard dianggap tidak mampu menangani gejolak diantara para pemain.

Selain itu Lampard juga dianggap terlalu "keminggrisan" karena banyak memainkan pemain muda jebolan akademi Chelsea, yang kebetulan banyak berasal dari Inggris pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun