Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Terakhir untukmu Sahabat (Bagian 2)

30 September 2021   20:35 Diperbarui: 30 September 2021   20:37 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah..Ri, sayangnya aku sudah ada yang punya. Aku sudah lima tahun pacaran sama mas Robby. Ia sangat baik dan sayang padaku. Ia akan melakukan apapun yang bisa dilakukannya demi aku.

Buktinya, ketika aku minta tolong untuk ngurusin kasus kamu, mas Robby segera saja mengurusnya.

Dalam kasus Ipunk jelas terlihat. Sekalipun menjadi pembelanya, tapi ketika mas Robby mengetahui Ipunk terlibat dalam kasus ayah, Ipunk pun langsung finished!

Namun bukan karena balas-budi aku pacaran sama mas Robby, tapi karena aku juga sayang padanya. Jatuh cinta adalah satu hal, tapi sebuah relationship lebih dari itu. Selama pacaran dengan mas Robby, sepertinya aku ada dua atau tiga kali suka kepada pria lain. 

Akan tetapi rasa itu cepat saja berlalu. Mungkin kapan-kapan aku akan suka lagi dengan pria lain, tapi aku rasa itu hanya untuk sementara saja. Semua orang juga begitu kan?

Kenapa rasa suka kepada orang lain itu cepat berlalu? Itu karena ada sebuah komitmen dalam setiap   relationship yang sehat. Tanpa komitmen hubungan akan kacau-balau karena aku, kamu dan semua orang sangat gampang jatuh cinta. Jatuh cinta itu mah enak dan berjuta rasanya. Sampai kemudian semuanya menjadi biasa saja, datar dan membosankan. Lalu kita jatuh cinta lagi (kepada orang lain) Enak dan berjuta rasanya! Begitulah seterusnya.

Tapi Ri, kamu itu lain banget. Jujur, aku tidak pernah kehilangan rasa suka padamu. Terkadang hal itu membuatku gelisah. Ah, seandainya aku bisa memutar waktu kembali ke masa sebelumnya, aku akan mencarimu Ri.

Kamu pastinya masih kerja di kapal pesiar. Trus kapalmu lagi sandar di Labuan Bajo. Lalu aku datang mencarimu, dan teriak dari dermaga, "Ari ini aku Rani! Aku mau ikut kamu!"

Kapten kapalnya orang Batak, teriak galak padaku, "Ari lagi kerja di kitchen bantuin chef cuci piring, jangan diganggu!"

Aku teriak lagi sama kaptennya, "Kalo gitu Ari-nya suruh turun, biar aku bungkus, aku bawa pulang!"

Sekarang kaptennya gantian tertawa, "Ari boleh dibawa, tapi janji ya gak dibaperin, gak dighosting dan tetep harus disayang ya" hahaha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun